Mengatasi Tantangan
Perubahan Iklim dengan :
Strategi, Revitalisasi, hingga Proyek Mercusuar
PENDAHULUAN
Iklim
memang benar-benar menunjukkan taji nya
di dunia pertanian khususnya dunia perberasan di Indonesia. Bagaimana tidak ketika
cuaca berjalan normal curah hujan rata sepanjang tahun panen pun lancar,
produksi beras Indonesia
surplus hingga bisa swasembada. Tetapi ketika iklim berubah seperti yang
terjadi saat ini apa yang terjadi, panen banyak gagal, produksi padi
turun. Tidak ada seorang pun yang bisa
menjamin apakah padi yang ditanam akan bisa dipanen nantinya.
Perubahan
iklim akibat pemanasan global ini haruslah tidak dipandang enteng oleh
pemerintah kita termasuk juga BULOG. Sudah menjadi rahasia umum ketika fenomena
cuaca ekstreem seperti “ El Nino” dan “La Nina” terjadi, BULOG kesulitan
menyerap gabah maupun beras petani. Keadaan seperti ini sangat mudah kita
jawab, karena dimana-mana pasti gagal panen, kalau bisa panen kualitasnya pasti
turun.
Bagaikan
makan si buah malakama, mau menyerap panen dengan kualitas rendah pasti akan
berurusan dengan berbagai kritikan dan akhirnya
akan berujung ke ranah hukum. Jika tidak diserap gudang BULOG akan
banyak yang kosong akhirnya fungsi stablisasi pangan tidak akan tercapai.
Mengandalkan beras Impor adalah salah
satu jalan paling aman untuk mengatasi situasi iklim seperti ini, Kualitas
tidak perlu diragukan lagi, kwantum tepat hingga waktu disalurkanpun tidak ada
yang komplain. Tetapi apakah kita akan mengandalkan beras impor terus, coba
bayangkan kalau beras di Negara tempat kita mengimpor beras yaitu Vietnam dan
Thailand lebih mahal daripada beras di Indonesia, paling parah lagi adalah
mereka juga mengalami krisis pangan juga sahingga tidak ada stok sama sekali
untuk di jual.
Keadaan di dalam Negeri pun juga harus
kita pikirkan, terutama para wakil rakyat di DPR RI.
Tidak semua anggota dewan setuju dan mengizinkan kita untuk impor beras. Mereka
akan menanyakan sejauh mana usaha kita sehingga kita harus impor. Banyak yang
tidak mau tahu, tentang keadaan yang sedang kita alami. Kalau sudah begini,
kita bisa-bisa kerepotan. Alih-alih mereka mengerti dan membantu keadaan kita,
justru yang paling ekstreem malah mengalihkan tugas kita Perum BULOG kepada
Instansi atau BUMN lain, dan yang lebih parah adalah justru membubarkan kita. “
kalau sudah begini kita harus bagaimana lagi… (renungan bersama)???.
Perubahan
iklim yang ekstreem harus disikapi BULOG dengan cara yang ektreem pula. BULOG
harus cepat bergerak dan tanggap mengatasi situasi yang terjadi seperti ini.
Karena mengapa, iklim ini kedepannya atau tahun-tahun mendatang akan seperti
ini juga. Kita tidak bisa lagi mengharapkan iklim yang normal terus. Global warming atau pemanasan global harus
kita jadikan pegangan bahwa cuaca kedepannya tidak akan lagi bersahabat.
Cara-cara
ekstreem yang bisa ditempuh BULOG adalah sebagai berikut :
1.
Strategi Procurement (pengadaan)
Pengadaan yang sulit, beras susah masuk ke gudang mitra
tidak ada yang datang itulah fenomena yang terjadi di Divre maupun Subdivre saat
ini. Mengapa bisa begitu : jawabnya mudah yaitu ada 2 kemungkinan yaitu pertama
ada barang tapi gak ada harga. Kedua adalah ada harga tapi tidak ada barang.
Penjelasan pertama yaitu ada barang
tapi gak ada harga adalah harga pembelian pemerintah (HPP) tidak sesuai lagi
dengan harga yang ada di lapangan. Kalau begitu mudah saja untuk mengatasinya,
pemerintah hanya cuma menaikkan HPP.
selesai. Tetapi persoalannya tidak segampang itu, buktinya sekarang HPP tidak
naik, pemerintah beralasan kenaikkan HPP akan memicu kenaikkan barang-barang
lainnya, karena beras adalah lokomotiv naiknya harga pangan yang lain.
Sebenarnya BULOG bisa mengatasi hal
tersebut diatas dengan strategi pengadaan yang tepat. BULOG tidak hanya
menerjunkan satgas pengadaan untuk membeli langsung ke petani tetapi harus juga
memangkas
aturan administrasi yang berbelit-belit. Administrasi yang
berbelit-belit seperti harus ada lantai jemur, penggilingan, surat izin atau surat-menyurat dalam bentuk
apapun harus dihilangkan. Ini untuk memudahkan petani menjual langsung kepada
BULOG tanpa terkendala hal-hal tersebut.
BULOG bisa mempersilakan para petani
untuk menjual hasil taninya langsung tanpa harus melalui mitra. BULOG harus siap menampung beras petani
walaupun sedikit. Untuk itu BULOG harus bekerjasama dengan wadah-wadah atau
perkumpulan petani yang ada di daerah-daerah untuk lebih mempermudah mekanisme
penyerapan.
2. Revitalisasi UPGB
UPGB
atau unit pengolahan gabah beras yang dimiliki BULOG sekarang banyak yang tidak
berjalan sebagaimana mestinya. UPGB yang berjumlah 123 unit dan tersebar di
seluruh Indonesia
ini kalau optimal kerja nya pasti sangat membantu pengadaan beras dalam keadan
iklim yang ekstreem seperti ini.
Cara
ekstreem yang harus dilakukan BULOG ke depannya dalam usaha revitalisasi UPGB
adalah mulai dengan identifikasi permasalahan, karena Permasalahan UPGB yang
satu tidak sama dengan permasalahan UPGB yang lain. BULOG harus membuat tim
untuk mengidentifikasi satu per satu permasalahan tiap-tiap UPGB. Permasalahan
yang timbul antara lain :
1.
Lokasi UPGB
Lokasi
UPGB sangat menentukan keberhasilan sebuah UPGB. Lokasi yang jauh dari sentra
pertanian sama saja membunuh pelan-pelan UPGB tersebut. Jikalau hasil dari
identifikasi tim UPGB tersebut lokasinya sudah tidak layak operasi ada baiknya langsung diambil tindakan.
2. Mesin UPGB
UPGB yang ada di Divre Selindo mesin
nya belum tentu baik semua. Oleh karena itu perlunya identifikasi sehingga bisa
diketahui keadaan 123 mesin UPGB Bulog di seluruh Indonesia apakah masih layak atau
tidak. Sehingga bisa disimpulkan apakah dilakukan Optimalisasi atau harus
Revitalisasi.
3. Rekrutmen Sumber Daya Manusia
Sumber
Daya Manusia dimaksud disini adalah tenaga ahli dalam hal permesinan yaitu
operator maupun teknisi. Teknisi ini bisa direkrut orang dengan latar belakang
pendidikan mesin yang kemudian kita didik sehingga ia benar-benar memahami
permasalahan mesin UPGB. Karena selama ini kendala dari operasional teknis UPGB
adalah tidak adanya teknisi handal yang bisa memperbaiki kerusakan mesin
apabila proses sedang berlangsung.
3. Proyek Mercusuar
Ke
depan BULOG tidak bisa lagi menganggap enteng permasalahan iklim ini. Apalagi
fungsi BULOG sebagai stabilisator pangan juga diwajibkan mencari keuntungan. BULOG
harus berani mengambil langkah cepat kalau tidak mau di libas pihak lain di
masa mendatang.
Investasi
besar-besaran sangat diperlukan dalam hal processing beras. BULOG tidak bisa
lagi mengandalkan mesin-mesin UPGB yang sudah mulai berkarat dan menjadi besi
tua. Harus ada kajian ke depannya apakah lebih menguntungkan untuk
mengembangkan UPGB yang sudah ada ataukah perlunya proyek mercusuar yang baru.
Proyek
mercusuar disini adalah investasi BULOG besar-besaran untuk membuat sebuah
pusat pengolahan beras yang besar dan lengkap. Mulai dari Investasi mesin
pengeringan dan penggilingan yang modern, pengemasan dan pengepakan beras
premium hingga sumber daya manusia yang ahli dan professional.
Banyak
para pejabat BULOG yang melakukan studi banding ke berbagai Negara yang
berhasil dalam hal perberasan ini. Tentu takkan sulit bagi BULOG untuk
mengambil contoh pusat pengolahan yang modern dan professional pengelolaannya. Proyek
Mercuar ini harus ditempatkan pada lokasi yang strategis dan pusat pengadaan
beras. Jika proyek mercusuar ini sudah terwujud, mimpi-mimpi BULOG untuk
menjadi andalan ketahanan pangan akan terwujud. Dengan teknologi perberasan
yang modern BULOG mampu menghasilkan jenis beras macam apapun sehingga bisa
bersaing di bisnis komersialnya. UPGB yang ada saat ini bisa diposisikan sebagai
pensupplai bahan baku
atau bahan setengah jadi untuk diproses kembali menjadi kualitas super di
proyek mercusuar ini. Sehingga akan ada sinergi antara UPGB dengan pusat
penggilingan BULOG terbesar dan termodern ini.
PENUTUP
Keadaan
iklim yang ektreem seperti ini harus disikapi BULOG secara ektreem pula. Karena
iklim seperti ini adalah awal pertanda bahwa ke depannya iklim tidak akan bisa bersahabat
lagi. Ide-ide cemerlang dan terobosan-terobosan baru sangat diperlukan untuk
mengatasi keadaan-keadaan seperti sekarang ini.
Diperlukan
sebuah keberanian dan komitmen dari para pejabat BULOG untuk mengambil
tindakan-tindakan signifikan dalam situasi sulit seperti sekarang ini.
Karyawan-karyawati BULOG akan memberikan dukungan penuh sebuah terobosan baru
demi kemajuan BULOg ke depan. Dirgahayu BULOG ke-44, kami akan selalu
membelamu.
BIODATA
PESERTA
Nama :
Julkhaidar Romadhon, S.TP
Usia :
30 Tahun
Noreg :
8106074
Unit Kerja : Divre Sumatera Selatan
Staf Pelayanan Publik
Alamat :
Jl. Perintis Kemerdekaan No.1 Palembang
30114
Telp : 0711-712246
No comments:
Post a Comment
komentar