Thursday 28 February 2013

DIVERSIFIKASI USAHATANI



DIVERSIFIKASI USAHA; SOLUSI ALTERNATIF
MENINGKATKAN PENDAPATAN PETANI
                                                                  *) Julkhaidar Romadhon
WIB ; EDISI 5/XXXX/2012
PENDAHULUAN
            Kemiskinan merupakan masalah yang amat serius dihadapi di belahan dunia manapun sekarang. Ia merupakan musuh utama setiap negara baik yang lagi berkembang maupun negara yang sudah maju sekalipun. Di Indonesia, penduduk miskin sudah mencapai angka 30,02 juta jiwa atau sekitar 13 % dari total penduduk sebanyak 237 juta jiwa (BPS, 2011).
            Keadaan tersebut lebih memprihatinkan lagi dikala hampir 63,2% nya tinggal diperdesaan dengan mata pencarian utama adalah bertani, dan lahan yang digarap hanya rata-rata 0,3 hektar. Dengan lahan yang serba terbatas tersebut, secara logika petani tidak akan terlalu leluasa untuk mengusahakan sesuatu tanaman diatas lahannya. Kalau sudah begitu, tentu mereka akan kesulitan memberikan kehidupan yang layak bagi keluarganya.
            Mungkin itu jugalah yang mejadikan alasan kuat, mengapa sekarang dunia pertanian kita banyak ditinggalkan oleh para anak muda di perdesaan. Anak-anak muda di desa lebih senang mencari pekerjaan lain seperti mengojek atau menjadi buruh bangunan di kota ketimbang untuk turun ke sawah bersama bapaknya. Para petanipun juga tidak menginginkan anak-anak mereka untuk menjadi petani seperti mereka pula. Hal ini jika dibiarkan terus, lama kelamaan dunia pertanian kita terutama sektor tanaman pangan dalam hal ini padi, akan kekurangan generasi muda sebagai generasi penerus. 
            Pertanyaan banyak dibenak generasi mudapun muncul,  seperti ; apakah profesi petani itu memang benar-benar tidak bisa sejahtera dan selalu identik dengan kemiskinan.  Pertanyaan tersebut bisa dijawab, dengan melihat contoh petani di negara-negara maju sebagai perbandingan, dimana para petaninya sejahtera. Mereka memiliki rumah besar dengan perabotan lengkap dan mewah serta kendaraan yang bagus.  Hal ini disebabkan karena mereka memiliki lahan yang sangat luas yaitu rata-rata 5 hektar. Dengan lahan yang rata-rata 5 hektar usaha tanaman apapun bisa dilakukan termasuk hewan ternak, produktivitas bisa ditingkatkan dan penggunaan teknologi bisa diterapkan. Semua hal tersebut pada akhirnya bisa menekan biaya produksi yang dikeluarkan dan bisa meningkatkan keuntungan yang maksimal sehingga kesejahteraan mereka bisa meningkat.  
            Petani dengan kepemilikan lahan rata-rata 5 hektar sulit ditemukan di Indonesia, terutama untuk daerah di pulau Jawa yang terkenal padat penduduk dan penyumbang terbesar produksi padi nasional. Dengan fakta diatas, bukan tidak mungkin pada tahun-tahun mendatang kita tidak melihat lagi produksi besar tanaman padi disini, dikarenakan banyak yang ditinggalkan oleh petaninya. Untuk itulah, pemerintah harus memiliki kebijakan yang tepat untuk menyelamatkan produksi tanaman padi ditanah air ini v. . Pemerintah tidak mungkin memberi mereka lahan rata-rata 5 hektar mengingat lahan yang terbatas, pemerintah bisa merelokasi ke daerah pulau lain tetapi akan kesulitan jika mereka tidak mau pindah. Salah satu usaha yang harus dikembangkan yaitu dengan mengembangkan usaha lainnya selain tanaman padi yang dimiliki petani melalui diversifikasi usaha.
           Dimana usaha ini nantinya diharapkan menjadi sumber pendapatan lain dan mampu meningkatkan kesejahteraan para petani. Jika pendapatan petani meningkat maka dengan sendirinya daya beli mereka bisa meningkat dan kesejahteraan keluarga akan terwujud. Dengan sejahtera, petani tidak akan meninggalkan lahan-lahan padi mereka, sehingga kekhawatiran kita akan terus menurunnya keberlanjutan produksi padi di tanah air, serta ketergantungan akan beras impor yang menghantui tidak akan terwujud.

DIVERSIFIKASI USAHA BAGI PETANI
            Diversifikasi usaha atau keaneka ragaman usaha bagi petani merupakan usaha yang mutlak  dikembangkan. Usaha ini merupakan usaha sampingan bagi petani selain usaha utama mereka yaitu menanam padi. Mereka dapat melakukan usaha ini, disela-sela ketika mereka mempunyai waktu senggang atau menganggur. Tetapi tidak menutup kemungkinan juga kegiatan sampingan ini bisa dilakukan para istri atau anak mereka.
            Diversifikasi usaha ini, tidak mutlak harus dikembangkan di lahan pertanian, tetapi bisa dilakukan di pekarangan ataupun di dalam rumah. Tentunya banyak usaha yang bisa dipilih petani dalam rangka untuk menambah penghasilan mereka. Usaha-usaha ini bisa dikembangkan menurut keahlian yang mereka punya ataupun menghasilkan produk-produk yang sesuai dengan permintaan pasar.
            Usaha-usaha alternatif tersebut yang bisa menjadi solusi bagi petani antara lain :
  1. Budidaya Ulat Sutera
Kita masih ingat ketika wabah ulat bulu yang menyerang negeri ini ternyata membawa berkah, seperti di Bali ternyata ulat bulu tersebut merupakan ulat bulu yang bisa menghasilkan sutera emas yang harganya sangat mahal. Ulat sutera ini bisa dikembangkan petani di pekarangan rumahnya, karena ulat ini makanannya bisa didapatkan disekitar lingkungan rumah, tidak hanya daun murbey tetapi juga bisa daun nangka ataupun daun sirsak.
  1. Budidaya Jamur Tiram
Jamur tiram sekarang merupakan makanan favorit baru bagi kebanyakan keluarga. Rasa yang sangat lezat dan tidak terlalu mahal, merupakan peluang pasar bagi petani untuk mengembangkannya. Jamur tiram ini tidak membutuhkan tempat yang luas untuk membudidayakannya, tetapi cukup dipekarangan rumah karena hanya memerlukan rak-rak yang disusun tinggi untuk tempat berkembangnya.
  1. Beternak Burung Puyuh
Burung puyuh dapat menjadi alternative dalam mendatangkan sumber pendapatan lain bagi petani. Petani dapat mengusahakannya dibelakang rumah, dengan membuat susunan kandang bertingkat. Mengenai pakan tidaklah sulit, karena bisa didapatkan dari sisa hasil ketika panen padi.
  1. Beternak Jangkrik
Jangkrik merupakan makanan utama banyak burung berkicau. Penggemar burung berkicau di negeri ini yang semakin meningkat merupakan peluang pasar bagi petani untuk membudidayakannya, ditambah lagi dengan makanan jangkrik yang sangat mudah didapat di sekitar lingkungan petani. 
  1. Beternak Burung Merpati
Burung merpati atau dikenal dengan burung dara mempunyai banyak penggemar di negeri ini, ditambah lagi sekarang banyak lomba merpati balap. Petani dapat dengan mudah mengembangbiakkannya hanya dengan membuat kandang diatas rumah atau menempel di dinding rumah. Mengenai pakan, hasil sampingan dari penggilingan padi bisa dipakai, atau sisa-sisa makanan keluarga pun bisa diberikan.
            Usaha-usaha diatas hanyalah sebagian saja dari banyak usaha lainnya yang bisa dikembangkan para petani untuk mencari alternatif sumber pendapatan sampingan. Usaha diatas memerlukan modal yang sedikit dan bisa dikembangkan di pekarangan rumah yang sempit.
            Dukungan pemerintah memang sangat diperlukan untuk mengembangkan usaha alternatif tersebut. Tetapi jika bantuan pemerintah tersebut tidak kunjung datang seperti dalam bentuk modal, petani juga masih bisa mengusahakan sendiri usaha-usaha alternatif itu. Petani bisa meminta bantuan petugas penyuluh lapagan (PPL) untuk membimbing usaha yang akan mereka rintis. Bermodalkan tekad dan kerja keras petani yang sudah ada, serta ditambah pengalaman para PPL, besar kemungkinan usaha tersebut berhasil untuk dikembangkan.
            Petani harus mempunyai keinginan yang kuat, untuk merubah nasibnya sendiri. Petani tidak boleh tergantung sepenuhnya kepada pemerintah untuk memberikan modal atau bantuan dalam bentuk lain, apalagi sampai berhutang kepada rentenir.   
PERAN DAN DUKUNGAN PEMERINTAH
            Pemerintah sangat dibutuhkan peran serta dukungannya dalam membina diversifikasi usaha yang akan dilakukan oleh petani. Pemerintah dapat memberikan kucuran modal, sarana dan prasarana maupun bimbingan teknisnya. BUMN yang dalam hal ini sebagai lembaga pemerintah dapat berperan aktif untuk mendukung keberhasilan program usaha ini. Mereka dapat memberikan kucuran dana sosialnya yang lebih lazim dikenal dengan CSR (Corporate Social Responsibility) sekaligus melakukan pembinaan terhadap petani.
            Pembinaan terhadap usaha sampingan yang dilakukan terhadap petani sangat bermanfaat untuk masa mendatang nantinya. Karena dengan adanya pembinaan kita dapat memotivasi petani agar tetap mau menanam padi, andaikata hasil usaha sampingannya lebih besar ketimbang usaha utamanya. Dengan demikian, produksi padi tiap tahunnya tetap terjamin sedangkan kesejahteraan petani akan meningkat dari sebelumnya.
            Bagaimanapun juga pemerintah harus turut ambil bagian dalam mensukseskan usaha yang akan dirintis oleh petani padi ini.  Keberhasilan usaha yang dijalankan, merupakan keberhasilan bersama dalam menjaga eksistensi tanaman padi di tanah air.
PENUTUP
            Lahan yang serba terbatas, tenaga kerja muda yang sudah banyak berkurang, permodalan yang sulit, ditambah lagi hasil yang didapat tidak sebanding dengan biaya yang dikeluarkan, merupakan masalah nyata yang dihadapi dunia pertanian kita sekarang ini. Masalah-masalah tersebutlah yang akhirnya membawa petani kita ke dalam jurang kemiskinan dan mendorong mereka meninggalkan pekerjaannya.
            Oleh karena itulah, betapa pentingnya dikembangkan usaha alternative yang mampu memberikan pendapatan sampingan selain pekerjaan utama bertani. Keberhasilan usaha ini akan mampu meningkatkan kesejahteraan mereka, sehingga lahan pertanian tidak lagi ditinggalkan dan apa yang kita harapkan tentang ketersediaan produksi padi tiap tahunnya tetap terjamin.    

 *) Staff SDM & Hukum
Divre Sumatera Selatan
                       
             

No comments:

Post a Comment

komentar