DIVERSIFIKASI USAHA; SOLUSI ALTERNATIF
MENINGKATKAN
PENDAPATAN PETANI
*) Julkhaidar Romadhon
WIB ; EDISI
5/XXXX/2012
PENDAHULUAN
Kemiskinan
merupakan masalah yang amat serius dihadapi di belahan dunia manapun sekarang.
Ia merupakan musuh utama setiap negara baik yang lagi berkembang maupun negara
yang sudah maju sekalipun. Di Indonesia, penduduk miskin sudah mencapai angka
30,02 juta jiwa atau sekitar 13 % dari total penduduk sebanyak 237 juta jiwa
(BPS, 2011).
Keadaan
tersebut lebih memprihatinkan lagi dikala hampir 63,2% nya tinggal diperdesaan
dengan mata pencarian utama adalah bertani, dan lahan yang digarap hanya
rata-rata 0,3 hektar. Dengan lahan yang serba terbatas tersebut, secara logika petani
tidak akan terlalu leluasa untuk mengusahakan sesuatu tanaman diatas lahannya.
Kalau sudah begitu, tentu mereka akan kesulitan memberikan kehidupan yang layak
bagi keluarganya.
Mungkin
itu jugalah yang mejadikan alasan kuat, mengapa sekarang dunia pertanian kita
banyak ditinggalkan oleh para anak muda di perdesaan. Anak-anak muda di desa
lebih senang mencari pekerjaan lain seperti mengojek atau menjadi buruh
bangunan di kota
ketimbang untuk turun ke sawah bersama bapaknya. Para
petanipun juga tidak menginginkan anak-anak mereka untuk menjadi petani seperti
mereka pula. Hal ini jika dibiarkan terus, lama kelamaan dunia pertanian kita
terutama sektor tanaman pangan dalam hal ini padi, akan kekurangan generasi
muda sebagai generasi penerus.
Pertanyaan
banyak dibenak generasi mudapun muncul,
seperti ; apakah profesi petani itu memang benar-benar tidak bisa
sejahtera dan selalu identik dengan kemiskinan.
Pertanyaan tersebut bisa dijawab, dengan melihat contoh petani di
negara-negara maju sebagai perbandingan, dimana para petaninya sejahtera.
Mereka memiliki rumah besar dengan perabotan lengkap dan mewah serta kendaraan
yang bagus. Hal ini disebabkan karena
mereka memiliki lahan yang sangat luas yaitu rata-rata 5 hektar. Dengan lahan yang
rata-rata 5 hektar usaha tanaman apapun bisa dilakukan termasuk hewan ternak,
produktivitas bisa ditingkatkan dan penggunaan teknologi bisa diterapkan. Semua
hal tersebut pada akhirnya bisa menekan biaya produksi yang dikeluarkan dan bisa
meningkatkan keuntungan yang maksimal sehingga kesejahteraan mereka bisa
meningkat.
Petani
dengan kepemilikan lahan rata-rata 5 hektar sulit ditemukan di Indonesia,
terutama untuk daerah di pulau Jawa yang terkenal padat penduduk dan penyumbang
terbesar produksi padi nasional. Dengan fakta diatas, bukan tidak mungkin pada
tahun-tahun mendatang kita tidak melihat lagi produksi besar tanaman padi
disini, dikarenakan banyak yang ditinggalkan oleh petaninya. Untuk itulah,
pemerintah harus memiliki kebijakan yang tepat untuk menyelamatkan produksi
tanaman padi ditanah air ini v. .
Pemerintah tidak mungkin memberi mereka lahan rata-rata 5 hektar
mengingat lahan yang terbatas, pemerintah bisa merelokasi ke daerah pulau lain
tetapi akan kesulitan jika mereka tidak mau pindah. Salah satu usaha yang harus
dikembangkan yaitu dengan mengembangkan usaha lainnya selain tanaman padi yang
dimiliki petani melalui diversifikasi usaha.
Dimana
usaha ini nantinya diharapkan menjadi sumber pendapatan lain dan mampu
meningkatkan kesejahteraan para petani. Jika pendapatan petani meningkat maka
dengan sendirinya daya beli mereka bisa meningkat dan kesejahteraan keluarga
akan terwujud. Dengan sejahtera, petani tidak akan meninggalkan lahan-lahan
padi mereka, sehingga kekhawatiran kita akan terus menurunnya keberlanjutan produksi
padi di tanah air, serta ketergantungan akan beras impor yang menghantui tidak
akan terwujud.
DIVERSIFIKASI USAHA BAGI PETANI
Diversifikasi usaha atau keaneka
ragaman usaha bagi petani merupakan usaha yang mutlak dikembangkan. Usaha ini merupakan usaha
sampingan bagi petani selain usaha utama mereka yaitu menanam padi. Mereka
dapat melakukan usaha ini, disela-sela ketika mereka mempunyai waktu senggang
atau menganggur. Tetapi tidak menutup kemungkinan juga kegiatan sampingan ini
bisa dilakukan para istri atau anak mereka.
Diversifikasi
usaha ini, tidak mutlak harus dikembangkan di lahan pertanian, tetapi bisa
dilakukan di pekarangan ataupun di dalam rumah. Tentunya banyak usaha yang bisa
dipilih petani dalam rangka untuk menambah penghasilan mereka. Usaha-usaha ini
bisa dikembangkan menurut keahlian yang mereka punya ataupun menghasilkan
produk-produk yang sesuai dengan permintaan pasar.
Usaha-usaha
alternatif tersebut yang bisa menjadi solusi bagi petani antara lain :
- Budidaya Ulat Sutera
Kita masih ingat ketika wabah ulat
bulu yang menyerang negeri ini ternyata membawa berkah, seperti di Bali ternyata ulat bulu tersebut merupakan ulat bulu yang
bisa menghasilkan sutera emas yang harganya sangat mahal. Ulat sutera ini bisa
dikembangkan petani di pekarangan rumahnya, karena ulat ini makanannya bisa
didapatkan disekitar lingkungan rumah, tidak hanya daun murbey tetapi juga bisa
daun nangka ataupun daun sirsak.
- Budidaya Jamur Tiram
Jamur tiram sekarang merupakan
makanan favorit baru bagi kebanyakan keluarga. Rasa yang sangat lezat dan tidak
terlalu mahal, merupakan peluang pasar bagi petani untuk mengembangkannya.
Jamur tiram ini tidak membutuhkan tempat yang luas untuk membudidayakannya,
tetapi cukup dipekarangan rumah karena hanya memerlukan rak-rak yang disusun
tinggi untuk tempat berkembangnya.
- Beternak Burung Puyuh
Burung puyuh dapat menjadi
alternative dalam mendatangkan sumber pendapatan lain bagi petani. Petani dapat
mengusahakannya dibelakang rumah, dengan membuat susunan kandang bertingkat.
Mengenai pakan tidaklah sulit, karena bisa didapatkan dari sisa hasil ketika
panen padi.
- Beternak Jangkrik
Jangkrik merupakan makanan utama
banyak burung berkicau. Penggemar burung berkicau di negeri ini yang semakin
meningkat merupakan peluang pasar bagi petani untuk membudidayakannya, ditambah
lagi dengan makanan jangkrik yang sangat mudah didapat di sekitar lingkungan
petani.
- Beternak Burung Merpati
Burung merpati atau dikenal dengan
burung dara mempunyai banyak penggemar di negeri ini, ditambah lagi sekarang
banyak lomba merpati balap. Petani dapat dengan mudah mengembangbiakkannya
hanya dengan membuat kandang diatas rumah atau menempel di dinding rumah.
Mengenai pakan, hasil sampingan dari penggilingan padi bisa dipakai, atau
sisa-sisa makanan keluarga pun bisa diberikan.
Usaha-usaha diatas hanyalah sebagian saja
dari banyak usaha lainnya yang bisa dikembangkan para petani untuk mencari
alternatif sumber pendapatan sampingan. Usaha diatas memerlukan modal yang
sedikit dan bisa dikembangkan di pekarangan rumah yang sempit.
Dukungan
pemerintah memang sangat diperlukan untuk mengembangkan usaha alternatif tersebut.
Tetapi jika bantuan pemerintah tersebut tidak kunjung datang seperti dalam
bentuk modal, petani juga masih bisa mengusahakan sendiri usaha-usaha
alternatif itu. Petani bisa meminta bantuan petugas penyuluh lapagan (PPL)
untuk membimbing usaha yang akan mereka rintis. Bermodalkan tekad dan kerja
keras petani yang sudah ada, serta ditambah pengalaman para PPL, besar
kemungkinan usaha tersebut berhasil untuk dikembangkan.
Petani
harus mempunyai keinginan yang kuat, untuk merubah nasibnya sendiri. Petani
tidak boleh tergantung sepenuhnya kepada pemerintah untuk memberikan modal atau
bantuan dalam bentuk lain, apalagi sampai berhutang kepada rentenir.
PERAN DAN DUKUNGAN PEMERINTAH
Pemerintah sangat dibutuhkan peran
serta dukungannya dalam membina diversifikasi usaha yang akan dilakukan oleh
petani. Pemerintah dapat memberikan kucuran modal, sarana dan prasarana maupun
bimbingan teknisnya. BUMN yang dalam hal ini sebagai lembaga pemerintah dapat
berperan aktif untuk mendukung keberhasilan program usaha ini. Mereka dapat
memberikan kucuran dana sosialnya yang lebih lazim dikenal dengan CSR
(Corporate Social Responsibility) sekaligus melakukan pembinaan terhadap
petani.
Pembinaan
terhadap usaha sampingan yang dilakukan terhadap petani sangat bermanfaat untuk
masa mendatang nantinya. Karena dengan adanya pembinaan kita dapat memotivasi
petani agar tetap mau menanam padi, andaikata hasil usaha sampingannya lebih
besar ketimbang usaha utamanya. Dengan demikian, produksi padi tiap tahunnya
tetap terjamin sedangkan kesejahteraan petani akan meningkat dari sebelumnya.
Bagaimanapun
juga pemerintah harus turut ambil bagian dalam mensukseskan usaha yang akan
dirintis oleh petani padi ini. Keberhasilan
usaha yang dijalankan, merupakan keberhasilan bersama dalam menjaga eksistensi
tanaman padi di tanah air.
PENUTUP
Lahan yang serba terbatas, tenaga
kerja muda yang sudah banyak berkurang, permodalan yang sulit, ditambah lagi
hasil yang didapat tidak sebanding dengan biaya yang dikeluarkan, merupakan
masalah nyata yang dihadapi dunia pertanian kita sekarang ini. Masalah-masalah
tersebutlah yang akhirnya membawa petani kita ke dalam jurang kemiskinan dan
mendorong mereka meninggalkan pekerjaannya.
Oleh
karena itulah, betapa pentingnya dikembangkan usaha alternative yang mampu
memberikan pendapatan sampingan selain pekerjaan utama bertani. Keberhasilan
usaha ini akan mampu meningkatkan kesejahteraan mereka, sehingga lahan
pertanian tidak lagi ditinggalkan dan apa yang kita harapkan tentang
ketersediaan produksi padi tiap tahunnya tetap terjamin.
*) Staff SDM & Hukum
Divre
Sumatera Selatan
No comments:
Post a Comment
komentar