MENGGERTAK PASAR LEWAT OPERASI PASAR
*) Julkhaidar Romadhon
Efektivitas operasi pasar
BULOG dapat dilihat dari stabilnya harga beras di pasaran sehingga tidak memicu
kenaikan harga barang kebutuhan yang lain.
Momen-momen hari besar seperti bulan puasa, lebaran,
natal dan tahun baru merupakan ibadah ritual keagamaan tahunan seperti biasa
yang selalu dialami bangsa ini. Pada saat-saat itulah harga kebutuhan pokok
merangkak naik, seakan ikut pula merasakan kebahagian yang sama. Beras adalah
salah satu bahan pokok yang merupakan makanan utama masyarakat Indonesia,
sehingga kenaikan harga beras akan menjadi pelopor naiknya harga bahan pokok
yang lain. Momen hari besar bisanya juga bertepatan dengan masa-masa mulai tanam
atau paceklik sehingga supply beras ke pasaran berkurang. Untuk itu perlu
dijaga kiranya ketersediaan beras setiap saat, agar beras tidak menjadi pemicu
kenaikan barang yang lain dan sebagai penyumbang inflasi terbesar.
FENOMENA
KENAIKAN HARGA BERAS
Beras merupakan makanan pokok hampir 95 persen bangsa
Indonesia. Stigma di masyarakat masih begitu kuat yaitu belum merasa kenyang
jika belum makan nasi. Sehingga mau tidak mau di setiap rumah ketersediaan
beras harus ada sebagai cadangan. Keadaan tersebutlah yang pada akhirnya
membuat masyarakat tidak perduli dengan berapapun naiknya harga beras. Dalam
istilah ekonomi, beras merupakan barang netral/pokok/primer sehingga memiliki
elastisitas rendah atau mendekati nol, yang artinya kenaikan harga beras tidak akan
mengurangi akan konsumsi masyarakat terhadap beras tersebut. Walaupun
masyarakat tidak akan mengurangi konsumsi beras biarpun harganya naik, justru
hal ini akan sangat berbahaya bagi kestabilan di berbagai aspek baik dari aspek
ekonomi, politik dan keamanan. Karena tingginya harga beras mengindikasikan
adanya gangguan dalam hal keseimbangan pasar antara permintaan (demand) dan
pasokan/penawaran (supply).
Tingginya harga beras dipasaran dapat disebabkan beberapa
kombinasi yang antara lain; permintaan yang tetap sedangkan pasokan berkurang
atau sebaliknya permintaan meningkat tetapi pasokan tetap. Kedua kombinasi
tersebut biasanya menyebabkan barang dipasaran langka akibatnya harga terangkat
naik. Permintaan dari sisi konsumen dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor
antara lain; harga barang itu sendiri, harga barang lain atau substitusi,
selera, pendapatan, populasi serta ekspektasi pasar. Sedangkan penawaran dari
sisi produsen dipengaruhi oleh harga barang itu sendiri, harga barang lain atau
substitusi, teknologi, tujuan perusahaan untuk memproduksi, ekspektasi pasar
serta stok yang dikuasai.
Kelangkaan beras dipasaran yang dapat memicu kenaikan
harga beras harus ditangani dengan segera. Harus ada tambahan stok ke pasaran
atau ke masyarakat agar harga kembali stabil seperti semula. Sehingga
masyarakat tidak panik dan memborong beras dalam jumlah banyak sebagai cadangan
di rumah. Keadaan panik seperti itulah yang sebenarnya sangat disenangi
supplyer atau pemasok karena masyarakat biasanya tidak berpikir rasional lagi.
Mereka rela membeli dengan harga berapapun kalau barang itu ada, keadaan ini
akhirnya tambah memperparah kenaikan harga sehingga pergerakannya bisa menjadi
sangat liar.
KARAKTERISTIK
PASAR BERAS DI INDONESIA
Pasar beras di Indonesia merupakan pasar beras yang
bersifat terbuka. Beras dari daerah lain bisa masuk kapan saja sepanjang
harganya masih memberikan keuntungan. Pemerintah daerah tidak bisa melarang keluar
masuk beras di wilayahnya. Aliran beras kebanyakan terjadi dari daerah yang
surplus atau kelebihan ke daerah yang defisit atau kekurangan. Perdagangan
beras antar wilayah/daerah ini akan terhenti jika harga didaerah tujuan dan
daerah asalnya adalah sama. Ini berarti bahwa, tidak akan lagi ada pergerakan
keluar masuknya beras jika tidak ada margin keuntungan yang didapatkan para
pedagang yang melakukan perdagangan beras antar wilayah.
Pada umumnya pasar beras Indonesia, jika tidak terjadi
intervensi pasar oleh BULOG adalah pasar yang mendekati persaingan sempurna
(perfect competition). Pada pasar persaingan sempurna, semua pelaku pasar
adalah price taker (penerima harga). Setiap produsen hanya menerima harga pasar
dan menawarkan sejumlah produk sesuai dengan harga pasar tersebut. Hal ini disebabkan karena terlalu banyak
penjual dan pembeli, sehingga secara individual produsen tidak dapat
mempengaruhi harga pasar yang berlaku dengan mengubah jumlah produk yang
ditawarkan. Selain itu juga, produk yang dihasilkan oleh para produsen adalah
homogen, dimana produk dari produsen satu dengan produsen lain bisa saling
menggantikan. Seperti pada produk beras, konsumen tidak dapat membedakan
produk-produk dari produsen yang berbeda, sehingga jika beras merk yang satu
tidak ada di pasaran maka konsumen akan mencari merk beras lain sebagai
gantinya.
Intervensi pasar oleh BULOG baik di pasar produsen
maupun di pasar konsumen dalam rangka menstabilkan harga, akan membuat
persaingan pasar menjadi tidak sempurna lagi. Persaingan pasar tersebut akan
berubah jika intervensi yang dilakukan BULOG efektif. BULOG akan menjadi price
maker (penentu harga) sekaligus market leader (pemimpin harga) karena mampu
menentukan pembentukan harga di pasar, sedangkan pelaku pasar yang lainnya
menjadi market followers (pengikut pasar). Keberhasilan BULOG dalam mengintervensi
pasar pastinya sangat tidak disukai oleh para pelaku/pedagang beras. Mereka
tidak bisa menahan atau menimbun stok beras lebih lama lagi agar harganya
semakin tinggi. Pedagang tersebut tentunya sudah mengetahui akan kekuatan
cadangan beras di gudang BULOG, sehingga mereka akan berpikir dua kali untuk
melakukan keadaan yang merugikan mereka sendiri.
Efektivitas keberhasilan daripada operasi pasar BULOG ditentukan
oleh keunggulan yang ada selama ini. Keunggulan itu antara lain; kekuatan
stok/cadangan beras yang besar, dukungan jaringan kantor dan gudang di seluruh
provinsi, armada transportasi berupa truck serta SDM yang telah berpengalaman
puluhan tahun dalam dunia perberasan. Keunggulan diatas harus bisa diramu
dengan strategi yang tepat agar setiap intervensi yang dilakukan selalu berhasil.
Strategi yang tepat akan menggertak para spekulan beras agar tidak melakukan
hal yang macam-macam. Pedagang beras yang selama ini melakukan spekulasi akan
meras takut untuk menahan stoknya lebih lama dan tidak akan berani berspekulan
lagi. Tentunya gertakan berupa keunggulan tersebut harus terlihat jelas dimata
pesaingnya. Sehingga BULOG tidak melakukan intervensi atau baru melakukan
intervensi sebentar saja harga sudah kembali stabil.
STRATEGI
EFEKTIVITAS OPERASI PASAR
Pada dasarnya operasi pasar ditujukan untuk kestabilan
harga di tingkat konsumen. Tingginya harga di pasaran menunjukkan adanya
pasokan atau supply barang yang berkurang. Untuk itu perlu dilakukan intervensi
pasar agar harga bisa terkendali dan tidak memicu kenaikan harga barang yang
lainnya. Intervensi pasar umumnya dilakukan BULOG dari dua sisi yaitu dari sisi
demand (permintaan) dan sisi supply (penawaran). Dari sisi demand BULOG
melakukannya dengan percepatan program RASKIN, penyaluran beras langsung ke
konsumen RTM ini akan mengurangi permintaan akan beras di pasaran. Sehingga diharapkan
tidak adanya kenaikan permintaan di pasaran dan harga beras tetap stabil.
Sedangkan intervensi dari sisi supply, BULOG melakukan operasi pasar di
pasar-pasar yang bertujuan untuk menambah stok beras di pasaran. Penambahan
stok ini bisa melalui pedagang besar dan eceran atau langsung menjual sendiri.
Dengan adanya penambahan stok/jumlah beras dipasaran, diharapkan masyarakat
mudah mengaksesnya sehingga kelangkaan beras tidak terjadi dan harganya tetap
stabil sesuai dengan harga eceran tertinggi yang ditetapkan pemerintah.
Operasi pasar yang dilakukan BULOG akan lebih efektif
jika memiliki strategi pemasaran yang tepat. Strategi pemasaran tersebut antara
lain dengan cara :
1. Memberdayakan jaringan kantor dan gudang
Kantor dan gudang yang dimiliki BULOG
tersebar di seluruh Provinsi Indonesia,
bahkan sampai ke tingkat Kabupaten. Dengan jumlah kantor 126 dan gudang yang
lebih 500 buah, tentunya sangat potensial untuk diberdayakan. Penempatan beras
operasi pasar di kantor dan gudang akan sangat memudahkan masyarakat dalam
melakukan pembelian. Hal ini dikarenakan, kantor dan gudang kita rata-rata
sudah berada pada lokasi yang strategis yang mudah dijangkau. Selain itu juga,
biasanya lokasi kantor kebanyakan berada di dekat kantor-kantor yang lain
dimana terdapat banyak pegawai di sana. Begitu juga dengan gudang yang sekarang
rata-rata berada dekat dengan perumahan rakyat. Tentunya kemudahan masyarakat
dalam mengakses beras operasi pasar akan sangat menentukan efektivitas dari
penurunan harga beras lain di pasaran umum.
2. Memberdayakan BULOG Mart
Kegiatan Bulog Mart dalam melakukan
proses pemasaran sembako setiap harinya akan mempermudah dalam hal pemasaran
beras operasi pasar (OP). Beras-beras OP bisa dipajang di depan sehingga mudah
terlihat oleh konsumen. Orang-orang yang sudah biasa berbelanja di BULOG Mart
tentunya akan melihat beras OP ini dan akan menyebarkannya secara tidak
langsung dari mulut ke mulut ke tetangganya. Pemasaran seperti ini biasanya
sangat efektif karena langsung disampaikan seseorang tanpa melalui perantara.
Kemudahan dalam mengakses beras OP di BULOG Mart tentunya diharapkan akan
mengurangi permintaan beras lain di pasaran umum, sehingga kenaikan harga tidak
akan terjadi.
3. Mendirikan tenda/stand khusus
Pendirian tenda/stand khusus
merupakan konsep pemasaran yang umum dilakukan produk komersial lain. Umumnya
efektivitas pemasaran model ini sangat berhasil. Hal ini dikarenakan, biasanya
setiap tenda/stand khusus dimodifikasi sedemikian rupa sehingga kelihatan
menarik. Selain itu juga ditambahkan sedikit musik atau games sebagai hiburan
yang tujuan intinya untuk menarik konsumen. Tentunya dengan adanya suara musik
atau hiburan akan membuat seseorang ingin tahu produk apa yang sedang dijual di
stand tersebut. Jika orang sudah ramai di stand tersebut, biasanya orang-orang
yang lain juga akan ikut tertarik melihat apa yang sudah dijual di sana. Jika
sudah tertarik tentunya efektivitas penjualan beras operasi pasar ini sangat
besar.
4. Menjual di Truck/Mobil Modifikasi
Konsep menjual di atas truck atau
mobil sudah biasa dilakukan oleh satgas OP BULOG. Tetapi dengan sedikit
modifikasi tentunya akan lebih membuat konsumen tertarik. Modifikasi ini bisa
dengan mengecat truck tersebut dengan gambar BULOG atau gambar apapun yang bisa
menarik perhatian. Selain itu juga perlu sedikit tambahan musik dan pengeras
suara agar tambah lebih menarik perhatian konsumen. Dengan demikian diharapkan
konsumen akan membeli dan permintaan beras lain di pasaran umum tidak
meningkat.
Keberhasilan strategi pemasaran beras OP diatas akan lebih
menuai keberhasilan jika ditunjang
dengan faktor-faktor lainnya yang sangat menentukan, yang antara lain :
a. Beras OP multi kualitas
Permintaan akan beras sangat
dipengaruhi oleh selera konsumen. Tentunya selera antara konsumen yang satu
dengan konsumen yang lainnya tidak sama. Selain itu juga, permintaan akan beras
dapat dipengaruhi oleh besar kecilnya pendapatan. Orang yang berpendapatan
tinggi cenderung akan mencari beras dengan kualitas super sedangkan orang yang
berpendapatan rendah akan cenderung mencari beras kualitas medium. Dengan
adanya beras OP yang multi kualitas mulai dari medium sampai kualitas super,
maka selera konsumen akan jenis mutu beras berbeda akan dapat terpenuhi.
Sehingga dengan demikian efektivitas dalam pelaksanaan stabilisasi harga akan
mudah tercapai.
b. Pembagian kupon/voucher
Antrian yang panjang pasti sangat
tidak disukai oleh seseorang, apalagi mengantri untuk membeli beras. Dengan
adanya kupon atau voucher, hal ini akan menghindari terjadinya antrian dalam
pembelian beras. Kupon atau voucher ini juga bisa dititipkan melalui kantor
kecamatan atau kelurahan, sehingga pihak kecamatan atau kelurahan bisa
memberitahukan tentang kebutuhan masyarakatnya akan beras OP kepada BULOG.
Selain itu juga kupon/voucher bisa dibeli di kantor/gudang/BULOG Mart yang
waktu pengambilan beras tidak mesti harus pada hari itu, tetapi bisa diberi
tenggang waktu sampai beberapa hari agar dapat menghindari antrian. Tenggang
waktu ini diperlukan karena mungkin masyarakat
belum begitu membutuhkan beras karena masih adanya persediaan di rumah.
PENUTUP
Keunggulan yang ada di BULOG sudah sepatutnya
dimanfaatkan sebaik-baiknya bukan untuk disia-siakan. Keunggulan tersebut akan
mempermudah BULOG dalam melakukan kegiatan operasi pasar untuk menstabilkan
harga. Keunggulan yang ada harus
diperlihatkan kepada pesaingnya agar mereka berpikir dua kali untuk melakukan
spekulasi, sehingga BULOG baru melakukan OP sebentar harga sudah kembali
normal/stabil. Tentunya dengan strategi yang tepat efektivitas operasi pasar
BULOG akan menuai keberhasilan. Keberhasilan ini dapat dilihat dari kembali
stabilnya harga beras atau sesuai dengan harga eceran yang berlaku. Semoga
stabilnya harga beras di pasaran tidak akan memicu kenaikan harga kebutuhan
pokok lainnya di masyarakat.
*) Staf SDM dan Hukum
Divre Sumatera Selatan
No comments:
Post a Comment
komentar