Thursday 28 February 2013

OPERASI PASAR



MENGGERTAK PASAR LEWAT OPERASI PASAR
*) Julkhaidar Romadhon

Efektivitas operasi pasar BULOG dapat dilihat dari stabilnya harga beras di pasaran sehingga tidak memicu kenaikan harga barang kebutuhan yang lain.

Momen-momen hari besar seperti bulan puasa, lebaran, natal dan tahun baru merupakan ibadah ritual keagamaan tahunan seperti biasa yang selalu dialami bangsa ini. Pada saat-saat itulah harga kebutuhan pokok merangkak naik, seakan ikut pula merasakan kebahagian yang sama. Beras adalah salah satu bahan pokok yang merupakan makanan utama masyarakat Indonesia, sehingga kenaikan harga beras akan menjadi pelopor naiknya harga bahan pokok yang lain. Momen hari besar bisanya juga bertepatan dengan masa-masa mulai tanam atau paceklik sehingga supply beras ke pasaran berkurang. Untuk itu perlu dijaga kiranya ketersediaan beras setiap saat, agar beras tidak menjadi pemicu kenaikan barang yang lain dan sebagai penyumbang inflasi terbesar.

FENOMENA KENAIKAN HARGA BERAS
Beras merupakan makanan pokok hampir 95 persen bangsa Indonesia. Stigma di masyarakat masih begitu kuat yaitu belum merasa kenyang jika belum makan nasi. Sehingga mau tidak mau di setiap rumah ketersediaan beras harus ada sebagai cadangan. Keadaan tersebutlah yang pada akhirnya membuat masyarakat tidak perduli dengan berapapun naiknya harga beras. Dalam istilah ekonomi, beras merupakan barang netral/pokok/primer sehingga memiliki elastisitas rendah atau mendekati nol, yang artinya kenaikan harga beras tidak akan mengurangi akan konsumsi masyarakat terhadap beras tersebut. Walaupun masyarakat tidak akan mengurangi konsumsi beras biarpun harganya naik, justru hal ini akan sangat berbahaya bagi kestabilan di berbagai aspek baik dari aspek ekonomi, politik dan keamanan. Karena tingginya harga beras mengindikasikan adanya gangguan dalam hal keseimbangan pasar antara permintaan (demand) dan pasokan/penawaran (supply).

Tingginya harga beras dipasaran dapat disebabkan beberapa kombinasi yang antara lain; permintaan yang tetap sedangkan pasokan berkurang atau sebaliknya permintaan meningkat tetapi pasokan tetap. Kedua kombinasi tersebut biasanya menyebabkan barang dipasaran langka akibatnya harga terangkat naik. Permintaan dari sisi konsumen dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor antara lain; harga barang itu sendiri, harga barang lain atau substitusi, selera, pendapatan, populasi serta ekspektasi pasar. Sedangkan penawaran dari sisi produsen dipengaruhi oleh harga barang itu sendiri, harga barang lain atau substitusi, teknologi, tujuan perusahaan untuk memproduksi, ekspektasi pasar serta stok yang dikuasai.

Kelangkaan beras dipasaran yang dapat memicu kenaikan harga beras harus ditangani dengan segera. Harus ada tambahan stok ke pasaran atau ke masyarakat agar harga kembali stabil seperti semula. Sehingga masyarakat tidak panik dan memborong beras dalam jumlah banyak sebagai cadangan di rumah. Keadaan panik seperti itulah yang sebenarnya sangat disenangi supplyer atau pemasok karena masyarakat biasanya tidak berpikir rasional lagi. Mereka rela membeli dengan harga berapapun kalau barang itu ada, keadaan ini akhirnya tambah memperparah kenaikan harga sehingga pergerakannya bisa menjadi sangat liar.

KARAKTERISTIK PASAR BERAS DI INDONESIA
Pasar beras di Indonesia merupakan pasar beras yang bersifat terbuka. Beras dari daerah lain bisa masuk kapan saja sepanjang harganya masih memberikan keuntungan. Pemerintah daerah tidak bisa melarang keluar masuk beras di wilayahnya. Aliran beras kebanyakan terjadi dari daerah yang surplus atau kelebihan ke daerah yang defisit atau kekurangan. Perdagangan beras antar wilayah/daerah ini akan terhenti jika harga didaerah tujuan dan daerah asalnya adalah sama. Ini berarti bahwa, tidak akan lagi ada pergerakan keluar masuknya beras jika tidak ada margin keuntungan yang didapatkan para pedagang yang melakukan perdagangan beras antar wilayah.

Pada umumnya pasar beras Indonesia, jika tidak terjadi intervensi pasar oleh BULOG adalah pasar yang mendekati persaingan sempurna (perfect competition). Pada pasar persaingan sempurna, semua pelaku pasar adalah price taker (penerima harga). Setiap produsen hanya menerima harga pasar dan menawarkan sejumlah produk sesuai dengan harga pasar tersebut.  Hal ini disebabkan karena terlalu banyak penjual dan pembeli, sehingga secara individual produsen tidak dapat mempengaruhi harga pasar yang berlaku dengan mengubah jumlah produk yang ditawarkan. Selain itu juga, produk yang dihasilkan oleh para produsen adalah homogen, dimana produk dari produsen satu dengan produsen lain bisa saling menggantikan. Seperti pada produk beras, konsumen tidak dapat membedakan produk-produk dari produsen yang berbeda, sehingga jika beras merk yang satu tidak ada di pasaran maka konsumen akan mencari merk beras lain sebagai gantinya.
     
Intervensi pasar oleh BULOG baik di pasar produsen maupun di pasar konsumen dalam rangka menstabilkan harga, akan membuat persaingan pasar menjadi tidak sempurna lagi. Persaingan pasar tersebut akan berubah jika intervensi yang dilakukan BULOG efektif. BULOG akan menjadi price maker (penentu harga) sekaligus market leader (pemimpin harga) karena mampu menentukan pembentukan harga di pasar, sedangkan pelaku pasar yang lainnya menjadi market followers (pengikut pasar). Keberhasilan BULOG dalam mengintervensi pasar pastinya sangat tidak disukai oleh para pelaku/pedagang beras. Mereka tidak bisa menahan atau menimbun stok beras lebih lama lagi agar harganya semakin tinggi. Pedagang tersebut tentunya sudah mengetahui akan kekuatan cadangan beras di gudang BULOG, sehingga mereka akan berpikir dua kali untuk melakukan keadaan yang merugikan mereka sendiri.

Efektivitas keberhasilan daripada operasi pasar BULOG ditentukan oleh keunggulan yang ada selama ini. Keunggulan itu antara lain; kekuatan stok/cadangan beras yang besar, dukungan jaringan kantor dan gudang di seluruh provinsi, armada transportasi berupa truck serta SDM yang telah berpengalaman puluhan tahun dalam dunia perberasan. Keunggulan diatas harus bisa diramu dengan strategi yang tepat agar setiap intervensi yang dilakukan selalu berhasil. Strategi yang tepat akan menggertak para spekulan beras agar tidak melakukan hal yang macam-macam. Pedagang beras yang selama ini melakukan spekulasi akan meras takut untuk menahan stoknya lebih lama dan tidak akan berani berspekulan lagi. Tentunya gertakan berupa keunggulan tersebut harus terlihat jelas dimata pesaingnya. Sehingga BULOG tidak melakukan intervensi atau baru melakukan intervensi sebentar saja harga sudah kembali stabil.

STRATEGI EFEKTIVITAS OPERASI PASAR  
Pada dasarnya operasi pasar ditujukan untuk kestabilan harga di tingkat konsumen. Tingginya harga di pasaran menunjukkan adanya pasokan atau supply barang yang berkurang. Untuk itu perlu dilakukan intervensi pasar agar harga bisa terkendali dan tidak memicu kenaikan harga barang yang lainnya. Intervensi pasar umumnya dilakukan BULOG dari dua sisi yaitu dari sisi demand (permintaan) dan sisi supply (penawaran). Dari sisi demand BULOG melakukannya dengan percepatan program RASKIN, penyaluran beras langsung ke konsumen RTM ini akan mengurangi permintaan akan beras di pasaran. Sehingga diharapkan tidak adanya kenaikan permintaan di pasaran dan harga beras tetap stabil. Sedangkan intervensi dari sisi supply, BULOG melakukan operasi pasar di pasar-pasar yang bertujuan untuk menambah stok beras di pasaran. Penambahan stok ini bisa melalui pedagang besar dan eceran atau langsung menjual sendiri. Dengan adanya penambahan stok/jumlah beras dipasaran, diharapkan masyarakat mudah mengaksesnya sehingga kelangkaan beras tidak terjadi dan harganya tetap stabil sesuai dengan harga eceran tertinggi yang ditetapkan pemerintah.

Operasi pasar yang dilakukan BULOG akan lebih efektif jika memiliki strategi pemasaran yang tepat. Strategi pemasaran tersebut antara lain dengan cara :
1.      Memberdayakan jaringan kantor dan gudang
Kantor dan gudang yang dimiliki BULOG tersebar  di seluruh Provinsi Indonesia, bahkan sampai ke tingkat Kabupaten. Dengan jumlah kantor 126 dan gudang yang lebih 500 buah, tentunya sangat potensial untuk diberdayakan. Penempatan beras operasi pasar di kantor dan gudang akan sangat memudahkan masyarakat dalam melakukan pembelian. Hal ini dikarenakan, kantor dan gudang kita rata-rata sudah berada pada lokasi yang strategis yang mudah dijangkau. Selain itu juga, biasanya lokasi kantor kebanyakan berada di dekat kantor-kantor yang lain dimana terdapat banyak pegawai di sana. Begitu juga dengan gudang yang sekarang rata-rata berada dekat dengan perumahan rakyat. Tentunya kemudahan masyarakat dalam mengakses beras operasi pasar akan sangat menentukan efektivitas dari penurunan harga beras lain di pasaran umum.

2.      Memberdayakan BULOG Mart
Kegiatan Bulog Mart dalam melakukan proses pemasaran sembako setiap harinya akan mempermudah dalam hal pemasaran beras operasi pasar (OP). Beras-beras OP bisa dipajang di depan sehingga mudah terlihat oleh konsumen. Orang-orang yang sudah biasa berbelanja di BULOG Mart tentunya akan melihat beras OP ini dan akan menyebarkannya secara tidak langsung dari mulut ke mulut ke tetangganya. Pemasaran seperti ini biasanya sangat efektif karena langsung disampaikan seseorang tanpa melalui perantara. Kemudahan dalam mengakses beras OP di BULOG Mart tentunya diharapkan akan mengurangi permintaan beras lain di pasaran umum, sehingga kenaikan harga tidak akan terjadi.

3.      Mendirikan tenda/stand khusus
Pendirian tenda/stand khusus merupakan konsep pemasaran yang umum dilakukan produk komersial lain. Umumnya efektivitas pemasaran model ini sangat berhasil. Hal ini dikarenakan, biasanya setiap tenda/stand khusus dimodifikasi sedemikian rupa sehingga kelihatan menarik. Selain itu juga ditambahkan sedikit musik atau games sebagai hiburan yang tujuan intinya untuk menarik konsumen. Tentunya dengan adanya suara musik atau hiburan akan membuat seseorang ingin tahu produk apa yang sedang dijual di stand tersebut. Jika orang sudah ramai di stand tersebut, biasanya orang-orang yang lain juga akan ikut tertarik melihat apa yang sudah dijual di sana. Jika sudah tertarik tentunya efektivitas penjualan beras operasi pasar ini sangat besar.

4.      Menjual di Truck/Mobil Modifikasi
Konsep menjual di atas truck atau mobil sudah biasa dilakukan oleh satgas OP BULOG. Tetapi dengan sedikit modifikasi tentunya akan lebih membuat konsumen tertarik. Modifikasi ini bisa dengan mengecat truck tersebut dengan gambar BULOG atau gambar apapun yang bisa menarik perhatian. Selain itu juga perlu sedikit tambahan musik dan pengeras suara agar tambah lebih menarik perhatian konsumen. Dengan demikian diharapkan konsumen akan membeli dan permintaan beras lain di pasaran umum tidak meningkat.

Keberhasilan strategi pemasaran beras OP diatas akan lebih menuai keberhasilan jika  ditunjang dengan faktor-faktor lainnya yang sangat menentukan, yang antara lain :
a.      Beras OP multi kualitas
Permintaan akan beras sangat dipengaruhi oleh selera konsumen. Tentunya selera antara konsumen yang satu dengan konsumen yang lainnya tidak sama. Selain itu juga, permintaan akan beras dapat dipengaruhi oleh besar kecilnya pendapatan. Orang yang berpendapatan tinggi cenderung akan mencari beras dengan kualitas super sedangkan orang yang berpendapatan rendah akan cenderung mencari beras kualitas medium. Dengan adanya beras OP yang multi kualitas mulai dari medium sampai kualitas super, maka selera konsumen akan jenis mutu beras berbeda akan dapat terpenuhi. Sehingga dengan demikian efektivitas dalam pelaksanaan stabilisasi harga akan mudah tercapai.  
b.      Pembagian kupon/voucher
Antrian yang panjang pasti sangat tidak disukai oleh seseorang, apalagi mengantri untuk membeli beras. Dengan adanya kupon atau voucher, hal ini akan menghindari terjadinya antrian dalam pembelian beras. Kupon atau voucher ini juga bisa dititipkan melalui kantor kecamatan atau kelurahan, sehingga pihak kecamatan atau kelurahan bisa memberitahukan tentang kebutuhan masyarakatnya akan beras OP kepada BULOG. Selain itu juga kupon/voucher bisa dibeli di kantor/gudang/BULOG Mart yang waktu pengambilan beras tidak mesti harus pada hari itu, tetapi bisa diberi tenggang waktu sampai beberapa hari agar dapat menghindari antrian. Tenggang waktu  ini diperlukan karena mungkin masyarakat belum begitu membutuhkan beras karena masih adanya persediaan di rumah.

PENUTUP
Keunggulan yang ada di BULOG sudah sepatutnya dimanfaatkan sebaik-baiknya bukan untuk disia-siakan. Keunggulan tersebut akan mempermudah BULOG dalam melakukan kegiatan operasi pasar untuk menstabilkan harga. Keunggulan yang ada  harus diperlihatkan kepada pesaingnya agar mereka berpikir dua kali untuk melakukan spekulasi, sehingga BULOG baru melakukan OP sebentar harga sudah kembali normal/stabil. Tentunya dengan strategi yang tepat efektivitas operasi pasar BULOG akan menuai keberhasilan. Keberhasilan ini dapat dilihat dari kembali stabilnya harga beras atau sesuai dengan harga eceran yang berlaku. Semoga stabilnya harga beras di pasaran tidak akan memicu kenaikan harga kebutuhan pokok lainnya di masyarakat.

*) Staf SDM dan Hukum
Divre Sumatera Selatan

No comments:

Post a Comment

komentar