Friday, 21 October 2011

Perkembangan Balita


KUMPULAN ARTIKEL




















PERKEMBANGAN BALITA


By : Julkhaidarromadhon.blogspot.com





Tahap-Tahap Perkembangan Balita Usia 4-5 Tahun
Categories: Perkembangan Balita
Tahap-tahap perkembangan balita dapat didefinisikan sebagai tahap perkembangan fisik dan mental balita dalam berhubungan dengan lembaga-lembaga sosial, adat istiadat, dan hukum yang membentuk masyarakat. Makna lain dari tahapan perkembangan balita adalah periode anak usia dini dari lahir sampai usia delapan tahun, namun di Amerika Serikat perkembangan balita dianggap hanya sampai di usia 5 tahun. Karena selepas usia 5 tahun anak akan memasuki lingkungan sekolah yang lebih formal.
Ada tiga tahap dalam perkembangan anak, yaitu: anak usia dini, masa kanak-kanak menengah, dan remaja. Peranan orang tua sangat penting dalam perkembangan anak ini. Pada setiap tahapan tentu berbeda-beda trik yang dapat digunakan oleh orang tua.
Kali ini saya akan membahas tahap perkembangan balita usia 4-5 tahun. Usia 4-5 tahun adalah usia dimana anak memasuki waktu pra sekolah. Berikut tahap-tahap perkembangan balita usia 4-5 tahun:
Balita Usia 4 tahun;
Perkembangan fisik bayi usia 4 tahun ditandai dengan kepala mulai membesar, ketajaman penggunaan panca indra meningkat, kebutuhan energi meningkat menjadi 1700 kalori perhari.
Perkembangan motorik anak usia 4 tahun ditandai dengan mulai dapat berjalan di garis lurus, dapat berdiri dengan satu kaki, sudah mahir naik tangga, dapat melompat setinggi 15cm, mampu melempar bola dengan baik, sudah mampu menulis beberapa bentuk dan huruf, sudah bisa memegang pensil dengan baik, dan dapat berjalan membentuk lingkaran.
Perkembangan kognitif pada anak usia 4 tahun dapat ditandai dengan kemampuan untuk mengenali kata-kata dan suara yang serupa, sudah bisa berhitung minimal sampai 20, memahami konsep ukuran, dapat memahami urutan kejadian sehari-hari, dan sudah dapat menyusun puzzle.
Anak usia 4 tahun sudah mulai mahir dalam hal bahasa. Mereka sudah bisa mengucapkan preposisi, posesif konsisten, membentuk kalimat dengan struktur rumit, mulai mneggunakan keterangan waktu dalam kalimatnya, paham intonasi kalimat sesuai konteksnya, dan sudah dapat menyanyikan lagu dengan syair yang singkat.
Perkembangan sosial anak usia 4 tahun ditandai dengan: senang bermain ke luar rumah, perasaan yang berubah-ubah, sudah mulai berteman, bisa bekerjasama dan berpartisipasi dalam kelompok, sudah bisa menelpon, dan mulai mengenal sahabat.
Balita Usia 5 tahun;
Perkembangan fisik bayi lima tahun ditandai dengan ukuran kepala sudah menyerupai kepala orang dewasa, gigi mulai bertukar, tubuh sudah proporsional, dan membutuhkan energi sebanyak 1800 kalori per hari.
Motorik bayi lima tahun ditandai oleh: bisa berjalan ke belakang, sudah bisa turun-naik tangga tanpa bantuan, sudah bisa jungkir balik, bisa berjalan di balok keseimbangan, sudah hapal beberapa huruf, dan mulai memanfaatkan tangannya untuk berbagai aktivitas.
Perkembangan kemampuan kognitif bayi lima tahun ditandai oleh bisa membentuk bagun datar, memahami konsep bentuk dan ukuran, sudah bisa menghitung sampai 50, paham bentuk angka, sudah bisa membaca jarum jam, dan menunjukkan semangat belajar hal baru. Bayi lima tahun sudah mulai bisa bercerita tentang kejadian yang dialami. Selain itu mereka juga mulai bisa paham tentang lelucon, dan hapal nama orang-orang terdekatnya.
Perkembangan sosial anak usia 5 tahun ditandai dengan: sudah bisa bersahabat, menunjukkan partisipasinya dalam kelompok, kebutuhan akan kepastian dan kenyamanan dari orang tua, suka menghibur orang lain, dan ingin menorehkan prestasi.
Bagaimana dengan bayi Anda? Apakah perkembangan yang dialaminya sesuai dengan hal di atas? Jika tidak ada baiknya anda menghubungi dokter Anda.

Bayi juga bisa stress lho….!!
Tidak hanya orang dewasa yang bisa mengalami stress. Bayipun juga demikian dapat mengalami stress. Seorang bayi memang tidak bisa mengatakan sesuatu saat dia sedang stress. Dia hanya akan menangis atau menjadi tidak nafsu makan dan menjadi lebih pemurung dan tidak ceria. Dan saat seorang bayi telah dalam keadaan seperti ini harusnya orang tua menjadi lebih peka untuk memberikan perhatian kepada putra dan putri mereka.
Stress pada bayi yang berkepanjangan bisa mengganggu perkembangan otak bayi dan perkembangan dalam interaksi mereka dengan lingkungan sekitar mereka. Hal ini harus diperhatikan oleh para orang tua. Hindari stress bayi menjadi tanggung jawab para orang tua agar bayi mereka tumbuh dengan normal dan menjadi anak yang ceria dan lincah.
Bayi yang ceria biasanya mendapatkan perhatian dan kasih sayang yang lebih cukup dari kedua orang tuanya dan bisa dipastikan bahwa dia tidak mengalami stress dalam masa tumbuh kembangnya, karena semua kebutuhannya terpenuhi dengan cukup atau minimal kedua orang tuanya cukup sigap dalam mengatasi stress pada bayi mereka.
Proses tumbuh kembang bayi akan sangat berpengaruh bagi kehidupannya dikemudian hari. Anak yang saat masih bayinya mendapatkan perhatian cukup akan tumbuh menjadi pribadi yang lebih ceria dan pribadi yang supel yang akan mudah menyesuaikan dengan lingkungan mereka. Tumbuh menjadi anak yang lebih peka terhadap sebuah keadaan yang ada disekitarnya.
Masa pertumbuhan seorang anak memang sangat tergantung dengan bagaimana cara orang tua mendidik anak dan seberapa besar perhatian dan kepedulian orang tua terhadap putra dan putrinya. Apalagi dijaman sekarang ini banyak orang tua yang bekerja dan mempercayakan pertumbuhan anak-anak mereka kepada sang pengasuh. Orang tua yang bekerja bisa tetap memantau bagaimana pertumbuhan buah hati mereka dan apa saja kebutuhan mereka. Orang tua hanya perlu untuk menyisihkan sedikit dari waktu mereka yang tersisa setelah bekerja seharian dikantor dengan berkomunikasi dengan buah hati mereka, sehingga orang tua pun dapat mengerti sejauh mana pertumbuhan buah hati mereka dan tetap bisa menjalin kedekatan dengan putra-putri mereka.

Apa yang diucapkan bayi anda pertama kali?
Ucapan bayi pertama kali akan membuat kita senang, tidak heran bila kita mendengar suara bayi dari huruf konsonan seperti huruf A, i, U, E, O. kata-kata itu sering dilontarkan oleh bayi. itu semua awal dari bayi belajar bicara, bila kita perhatikan ketika bayi mengucapkan “Ach” berarti bayi tersebut merasa kesal atau ngantuk, kita bisa menyimpulkannya dari huruf-hurufnya atau keadaan fisiknya.
Dalam beberapa bulan akan mulai belajar bicara dan mencoba untuk membuat kata-kata sendiri, meminta sesuatu, sampai berkata-kata dengan kata yang tidak jelas. bila kita tidak mengerti dengan ucapannya maka kita harus mengajar bayi untuk bicara dengan jelas. Hari-demi hari ucapan bayi itu berubah-ubah sesuai dengan kemajuan usianya. Untuk bisa mengajar bayi bicara kita harus sabar karena proses belajar bicara sangatlah lama , bayi memerlukan bantuan dari kita untuk menyambung-nyambungkan kata-katanya. bisa juga lewat tangisan ucapan bayi akan keluar. Biasanya ucapan bayi pertama kali pada usia 6 bulan , bayi mulai mengeluarkan suara “baba” kata-kata tersebut masih terbatas karena adanya perubahan mekanisme suara. awal dari ucapannya itu akan menjadikan kata demi kata.
Ucapan bayi pertama kali akan ada banyak kata yang keluar dari mulut bayinya “ba…ba..pak” anda bangga bayi bisa mengatakan bapak bayi anda bahwa ucapan yang pertama kali di ucapan adalah “bapak” bukan “mama” yang pertama kali diucapkan, kemungkinan besar kata bapak yang paling mudah diucapkan, sekali-kali kata lain yang diucapkan bayi anda mengatakan “ Ma Ma” dan “”ba wa”. Mendengar “ ma ma” untuk kali pertama kemungkinan akan meluluhkan hati anda. Ketika kita mengajar bayi bicara, bayi tersebut akan coba menirunya. Jika anda mengajar bayi bicara akan membantu meningkatkan motoriknya karena bayi mengenal kata-kata dari ucapan kita walaupun bayi tersebut tidak paham apa yang dibicarakan oleh kita, setidaknya bayi tersebut meniru kata-kata.
Banyak sekali anak anda akan membuat kata-kata yang berhubungan ke sebuah objek. Sedikit demi sedikit bayi anda akan memulai belajar bicara dari kata-kata yang pendek. Membantu bayi untuk belajar bicara memang susah tapi kita harus pintar-pintar untuk melancarkan pengolahan kata supaya bayi bisa menyatukan kata demi kata.




Mengajarkan sesuatu kepada anak itu mudah
Dewasa ini banyak iklan di televisi yang mempertunjukkan seorang bayi yang telah mampu membuat gerakan-gerakan yang seharusnya hanya bisa dilakukan oleh anak yang usianya sudah di atasnya, yakni anak-anak balita. Iklan yang menayangkan betapa bayi pintar itu mudah dibentuk adalah cukup menyesatkan, karena perlu disadari bahwa tidak semua bayi dilahirkan ke dunia ini dengan kemampuan yang sama/ seragam. Masing-masing memiliki kemampuan lebih atau kurang dibanding bayi lainnya, sehingga bukan dengan menggunakan produk yang diiklankan, lantas bayi kita juga bisa seperti itu.
Memang bayi cemerlang adalah dambaan tiap orang tua, namun bayi yang demikian tidak bisa dibentuk dalam waktu sekejap mata saat kita menginginkannya. Bayi pintar demikian orang menyebutnya, harus melalui proses yang disebut interaksi dengan orang tuanya. Bayi demikian haruslah sering diajak berbicara oleh kedua orang tuanya. Sapaan dan belaian kasih sayang orang tua akan membuat ia menjadi periang, karena walaupun ia belum bisa berucap kata, namun secara naluri manusia ia sudah bisa merasakan yang namanya kasih sayang. Kasih sayang inilah yang seharusnya diyakini bisa memicu ia menjadi bayi pintar dan sekaligus bayi cemerlang.
Adanya kecenderungan kita untuk mengabaikan sapaan dan belaian kita pada bayi kita yang mungil, menyebabkan ia menjadi bayi yang pendiam, karena ia jarang berinteraksi dengan kita sebagai orang tuanya. Kurangnya perhatian dari kita sebagai orang tuanya, akan menyebabkan ia akan tumbuh menjadi anak bandel dikemudian hari, apalagi sebagai orang tuanya kita jarang menegurnya atau menasehatinya secara langsung saat ia melakukan sesuatu yang nakal atau bandel di depan orang-orang sekitarnya. Kita tentu tidak mau anak kita dicap sebagai anak bandel. Cap anak bandel itu tidak hanya melukai perasaan kita sebagai orang tuanya, namun cap tersebut akan terbawa olehnya saat ia dewasa kelak, sehingga ia akan tumbuh menjadi pribadi pembangkang, mau menangnya sendiri.
Kita perlu menyadari bahwa mendidik anak sedari kecil adalah tanggung jawab utama kita sebagai orang tuanya. Bukan hanya kebutuhan material yang diperlukan oleh anak kita, namun kebutuhan akan kasih sayang dan perhatian itulah hal yang seharusnya diperoleh anak kita, sehingga saat ia dewasa kelak akan muncul sifat-sifat yang baik dari dirinya berkat kecukupan kasih sayang dan perhatian kita sebagai orang tuanya.

Meningkatkan Kecerdasan Anak Balita dengan Cepat dan Pasti!
TIGA TAHUN PERTAMA dalam kehidupan anak merupakan masa yang paling sensitif, yang akan SANGAT MENENTUKAN perkembangan otak anak dan kehidupannya di masa mendatang.
Mengapa begitu ?
Bagian TERPENTING tubuh kita, yaitu OTAK, tumbuh dengan sangat pesat pada awal kehidupan, dan akan mencapai 70-80% pada 3 TAHUN PERTAMA !
Bayangkan ! Otak yang begitu penting ini ternyata sebagian besar ditentukan pada awal kehidupan kita. Saya sempat SHOCK membaca hasil penelitian ini ! Artinya, jika anda menginginkan anak anda tumbuh dengan kondisi yang TERBAIK, maka anda harus menginvestasikan waktu dan apapun pada 3 tahun pertama ini, lebih dari waktu yang lain.
Jika anda mengabaikan begitu saja rentang waktu 3 tahun pertama ini, maka anak anda tidak akan berkembang dengan maksimal, dan anak anda akan menjadi anak yang biasa-biasa saja.
Apakah itu yang anda inginkan ? Tentu saja tidak !
Jika kita sebagai orangtua bisa melakukan yang terbaik bagi anak, maka itulah KEWAJIBAN kita untuk memberikan HAK anak kita. Di buku berbahasa Jepang yang berjudul Anak Cerdas dengan IQ 200 Ditentukan oleh IBUNYA, dicantumkan hasil interview terhadap banyak sekali ibu yang berhasil mendidik anaknya menjadi sangat cerdas sekali.
Intinya, peran ibu yang BENAR pada 3 TAHUN PERTAMA akan sangat menentukan kecerdasan anaknya. Maksud kata yang BENAR disini, tidak ada hubungannya apakah sang ibu tersebut bekerja ataukah sebagai ibu rumah tangga secara full-time.





Disini saya akan sampaikan TIPS yang sangat AMPUH yang HARUS dilakukan oleh ibu, terutama ibu yang bekerja karena waktu bersama dengan anak sangat terbatas. Tetapi sebenarnya juga perlu diperhatikan oleh ibu rumah tangga yang full-time, karena biasanya, karena merasa punya waktu banyak dengan anak, tetapi justru tidak segera dilakukan dengan konsisten.
Apa saja tips tersebut ?
PERTAMA,
Berikan waktu 1 JAM KHUSUS setiap harinya, tanpa boleh diganggu gugat oleh kegiatan lain, untuk anak anda untuk berinteraksi dengan kegiatan yang efektif bagi perkembangan kecerdasannya.
Untuk memberikan gambaran yang nyata, saya terjemahkan saja garis besar salah satu hasil wawancara di buku yang saya sebutkan diatas tadi. Seorang ibu yang sekaligus wanita karir yang bernama Sakane berhasil mendidik anaknya, Akio (3 th 5 bln) mencapai IQ 198.
(catatan : IQ rata-rata anak pada umumnya adalah 90 s.d. 109).
Sebagai seorang wanita karir, Ms. Sakane terpaksa harus menitipkan Akio di TPA (Tempat Penitipan Anak) sejak usia 3 bulan, dari pagi dan dijemput jam 5:30 sore. Tiba di rumah biasanya sekitar jam 6 lebih. Setelah itu, sebelum menyiapkan makan malam pada jam 7:30, Ms. Sakane memberikan WAKTU KHUSUS selama 1 JAM kepada Akio untuk melakukan program pendidikan anak.
Ms. Sakane bercerita :
———–
Karena saya bekerja, waktu 30 MENIT sebelum membawa Akio ke TPA dan 1 JAM setelah pulang ke rumah merupakan waktu yang SANGAT BERHARGA. Waktu 1 jam ini, jika saya melakukan hal-hal lain yang bermacam-macam akan menjadi waktu yang hilang begitu saja. Tetapi waktu 1 jam ini saya tentukan khusus untuk Akio, tanpa melakukan hal lain apapun juga. Saya gunting gambar-gambar binatang dan gambar yang menarik lainnya dari buku/majalah, kemudian saya buat kartu bergambar dan saya tunjukkan kepada Akio satu-per-satu. meningkatkan kecerdasan anak.




Pada awalnya saya berpikir, apakah ada artinya saya mengajarkan hal-hal kecil ini. Tapi, karena saya pernah mendengar bahwa hal ini sangat baik untuk olah raga otak, maka saya teruskan juga. Anak saya sepertinya sangat senang sekali melihat gambar yang berubah dengan cepat dan terus-menerus, dia melihatnya dengan sungguh-sungguh. Pada awalnya saya khawatir apakah hal ini ada hasilnya, tetapi begitu Akio mulai bisa bicara, saya menjadi yakin dan berpikir, Oo.. ternyata dia mengerti !.
Setelah itu saya perkenalkan dengan DOTS CARD (kartu untuk belajar berhitung), dan menjadi mahir berhitung tambah-kurang-kali-bagi. Sekarang Akio sudah mulai bisa perhitungan akar dan persamaan tingkat tinggi. Sayapun menjadi bangga kepada diri saya sendiri.
Sekarang, jika saya pulang, dia langsung membawa dots card dan berkata,
Mainan ini yoook….
Dari situ kita bisa melihat bahwa jika waktu yang sebentar itu hanya untuk bermain yang tidak jelas, maka waktu tersebut akan hilang begitu saja. Dengan hal-hal seperti diatas, akan besar sekali manfaat yang diperoleh oleh anak kita. Pengalaman saya sendiri, setelah beberapa bulan menerapkan hal yang sama kepada kedua anak saya, Rihan (4 th) dan Afi (1 th 4 bln), hasilnya cukup mulai kelihatan.
Rihan sudah sangat lancar membaca Bahasa Jepang (huruf Hiragana dan Katakana) sejak usia 3 tahun. Untuk Bahasa Indonesia, dan Bahasa Inggris, kelihatan berkembang dengan lebih baik berkat penerapan kartu bergambar tersebut (istilah populer dalam pendidikan anak adalah FLASH CARD).










Cara Mengenalkan Warna untuk Bayi Anda
Sekarang banyak metode dan alat bantu yang memudahkan orangtua untuk mendidik anak. Pada bayi cemerlang, Anda akan dapati bahwa organ tubuh yang paling awal berkembang adalah otak, telinga dan mata. Bantulah bayi cemerlang Anda untuk mengembangkan kemampuan pendengaran dan pengelihatannya.
Mendidik anak terutama yang masih bayi memang tidak mudah, mulailah mengenalkan bayi anda dengan hal-hal yang mudah ia terima. Misal dengan memperdengarkan suara khas ayah atau ibunya. Untuk membantu perkembangan pengelihatannya, kenalkan bayi anda dengan berbagai warna.
Lalu bagaimana cara mengenalkan warna pada bayi? Mendidik anak dengan mengenalkan warna pada bayi dimulai dengan warna-warna pastel seperti merah muda, biru muda kuning dan ungu. Anda dapat menggunakan warna-warna pastel sebagai warna cat dinding dan warna furnitur di kamar bayi.
Secara psikologis diyakini warna dapat memberi efek pada bayi. Warna pastel di kamar bayi membuat bayi menjadi lebih tenang dan tidur lebih nyenyak. Sehingga bayi bangun tidur dengan perasaan senang.
Berikan mainan-mainan dengan aneka warna yang menarik perhatian bayi,seperti bantal warna-warni dan buku bergambar dengan aneka warna. Sambil bercerita atau bermain, Anda dapat mendidik anak untuk mengenali perbedaan warna.
Contohnya dengan Anda memegang dua buah bantal berbentuk bola dengan warna merah dan hijau, gelindingkanlah bola berwarna merah dan biarkan bayi menangkapnya sembari anda mengucapkan kata “merah” berulang-ulang. Kemudian gantilah bola merah dengan bola hijau, dekatkan bola di depan bayi dan ucapkanlah kata “hijau” berulang-ulang.
Gunakanlah warna cerah, karena akan membuat bayi lebih bersemangat. Ahli terapi psikologi juga menggunakan warna untuk terapi anak bandel.
Beberapa warna digunakan untuk mempengaruhi psikologis anak bandel agar lebih tenang dan dapat mengikuti aturan. Mengenalkan warna pada bayi dapat membuat mereka tumbuh lebih baik setelah dewasa, yang ujungnya akan memudahkan Anda dalam mendidik anak.

Autisme, tanda dan gejalanya
Sebagian besar gejala autisme sudah terlihat sejak anak berusia di bawah 3 tahun. Bahkan, beberapa orangtua sudah melihat gejala autis saat bayi mereka berusia 9 bulan.
Tanda-tanda autisme berikut sudah bisa dikenali sejak bayi berusia satu tahun ke atas.
  1. Apakah anak Anda memiliki rasa tertarik pada anak lain? (Ya/Tidak)
  2. Apakah anak Anda pernah menggunakan telunjuk untuk menunjukkan rasa tertariknya pada sesuatu? (Y/T)
  3. Apakah anak Anda menatap mata Anda lebih dari satu atau dua detik? (Y/T)
  4. Apakah anak Anda meniru Anda? Misalnya, bila Anda membuat raut wajah tertentu, apakah ia menirunya? (Y/T)
  5. Apakah anak Anda memberi reaksi bila namanya dipanggil? (Y/T)
  6. Bila Anda menunjuk pada sebuah mainan/apapun di sisi ruangan, apakah anak Anda melihat pada mainan/benda tersebut? (Y/T)
  7. Apakah anak Anda pernah bermain “sandiwara” misalnya berpura-pura menyuapi boneka, berbicara di telepon, dan sebagainya? (Y/T)
Seorang anak berpeluang menyandang autis, jika minimal dua dari pertanyaan di atas dijawab Tidak. Konsultasikan hal ini kepada dokter ahli untuk mendapatkan diagnosis yang tepat.

10 Kiat Kembangkan Otak Anak
Dijelaskan oleh Dr. Eddy Supriyadi, Sp.A, dari RS Sardjito Yogyakarta, ada dua komponen dasar dalam perkembangan otak anak, yaitu lingkungan yang aman dan pengalaman positif.
Saat seorang bayi merasa tertekan, otak akan merespon dengan menghasilkan zat kortisol. Kadar kortisol yang tinggi akan memperlambat perkembangan otak.
Lingkungan aman dan nyaman diperlukan bayi untuk membantu perkembangan otaknya. Beri respon saat bayi menangis maupun mengoceh.
Pengalaman yang diterima setiap hari juga akan membantu perkembangan otak anak. Aktivitas yang dilakukan dalam kehidupan sehari-hari, seperti mengajak anak ke pasar atau ke toko buku, ujar dokter anak lulusan UGM ini, sangat penting untuk pembentukan jaringan perkembangan sel otak.
Dr. Eddy memberikan 10 tip bagi orangtua untuk membangun dasar perkembangan otak anak:
  1. Beri perawatan dan kasih sayang yang kuat selama masa kehamilan.
  2. Beri nutrisi yang cukup. Enam bulan pertama kehidupan bayi, berikan kecukupan nutrisi dengan ASI.
  3. Berikan lingkungan yang aman dan nyaman bagi anak.
  4. Berbicaralah kepada bayi. Buat kontak mata saat berbicara dengan anak. Jangan lupa selalu tersenyum kepada anak.
  5. Bila harus menitipkan anak, carilah tempat penitipan yang bermutu tinggi.
  6. Kenalkan aneka ragam musik pada anak, dan bernyanyilah bersama.
  7. Beri interaksi yang nyata dengan anak demi perkembangan otaknya. Jangan biarkan anak menonton televisi terlalu lama. Batasi waktunya.
  8. Beri ruang bagi anak untuk dapat berinteraksi dengan teman sebaya.
  9. Redakan stres pada orangtua. Orangtua yang mengalami stres cenderung mengalihkan stres kepada anaknya. Bila Anda merasa stres, cobalah bercerita kepada orang yang dekat dengan Anda.
  10. Ingat, otak tidak akan pernah berhenti berkembang. Jadi, beri stimulasi anak sebanyak-banyaknya secara terus-menerus.


Bahasa isyarat bayi, Trend baru
Berikut beberapa tips yang dapat dilakukan ibu:
  1. Ketika ibu bekerja, siapakah pengganti dari ibu, karena peran pengganti figur ibu juga menentukan keoptimalan dari perkembangan anak. Untuk ibu perlu bekerja sama dengan pengasuh agar dapat terus memantau pertumbuhan dan perkembangan anak. Ibu harus aktif mencari tahu segala informasi mengenai pertumbuhan dan perkembangan anak.
  2. Ibu harus meluangkan waktu untuk memenuhi waktu yang hilang bersama dengan anak. Dengan demikian kedekatan emosional masih terus terjaga dan ibu bisa terus memberikan stimulus pada anak supaya pertumbuhan dan perkembangan anak dapat berkembang secara optimal.
  3. Anak yang tumbuh dengan sehat maka kemampuannya juga akan berkembang dengan baik, dengan kata lain anak yang sehat secara fisik maka kecerdasannya juga akan berkembang sesuai dengan potensi yang dimiliki.
  4. Kecuali jika ada kasus-kasus khusus pada anak, misalnya autis, hiperaktif, dll maka hal ini diperlukan penanganan khusus.
Untuk Anda yang baik hati, Anda dapat membantu tetangga Anda dengan memberikan dukungan untuk selalu memperhatikan pertumbuhan dan perkembangan anak. Banyak sekali informasi mengenai pertumbuhan dan perkembangan anak dan bagaimana kita merangsang pertumbuhan dan perkembangan anak agar dapat berkembang secara optimal. Untuk anaknya, jika di lingkungan anda ada PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini), maka akan lebih baik jika si anak diajak untuk ikut, karena disana ia akan belajar bersosialisasi dan mengembangkan keterampilannya sehingga dapat meningkatkan kecerdasan anak.
Selamat mencoba, terima kasih.
Mengajarkan Balita Bicara
Kemampuan mengucapkan kata-kata adalah salah satu perkembangan balita yang sangat saya tunggu. Agak harap-harap cemas juga, bisa cepatkah Abin mulai menirukan kata? Bukan ngoceh bayi atau mengucap mama-papa, tapi kata keseharian seperti orang dewasa. Dan sekarang, Abin di usianya 19 bulan sudah bisa berkomentar, “emm.. ennaak!” Tapi bagaimana prosesnya? ebook bahasa isyarat bayi
Pakai 2 Cara
Saya mengamati setiap perkembangan Abin terutama kemampuan bicaranya. Saya menggunakan 2 cara untuk mengajarinya mengucapkan kata-kata:
1. Cara khusus (langsung)contohnya,mempercepat anak bicara saya mengajarkan kata ‘Bebek’ sambil menunjuk gambar bebek atau memegang boneka bebek. Berulang dengan kontak mata.
2. Sambil Bicara (tidak langsung)
misalnya, menawarkan pilihan atau diajak bicara seperti, “Abin mau kue? Mau?” atau “Yuk, kita mandi yuk!” Dan kata-kata itu sering digunakan setiap moment yang sama.
3. Dengan lagu
Nyanyikan lagu-lagu yang disukainya, misalnya saat mandi atau mau makan. Selain bisa buat relaks, juga ada unsur mengenalkan kata-kata. Abin suka sekali lagu ’satu-satu sayang ibu’ atau lagu ‘ela-elo’, sambil dipenggal pada kata tertentu, biar dia yang melanjutkan. contohnya, “ela-elo yang botak itu…” Abin menjawab, “dudull..” (gundul).mempercepat anak bicara ebook bahasa isyarat bayi
Mana yang Efektif?
Dan ternyata, cara kedua lebih banyak menghasilkan dibanding cara lainnya. Mungkin karena sering didengar dan tak ada indikasi ‘waktu belajar’. Karena kadang anak-anak akan malas menerima informasi kalau settingnya sudah ‘waktu belajar’. Tapi dengan cara tersamar atau tidak langsung, mereka justru cepat menyerap informasi.
Kata yang bisa diucapkan atau ditirukan dengan cara kedua, tidak langsung pada saat pertama dia dengar. Suatu kali Abin menghampiri meja makan terus mengucap, “mau.. mau” (suara ‘m’ hampir tak jelas). Langsung saya mengerti maksudnya Abin ingin kue, mempercepat anak bicara dan saya respon, “Abin mau kue?” Dia jawab, “kue..” Duh! seneng banget dengernya :D




Kata pertama yang bisa Abin tirukan adalah kata ‘ini’ dan ‘jatuh’. Mungkin dia sering mendengar kata ‘ini’ dari mbak dan kakaknya kalau bermain bareng saat memberi mainan ke Abin sambil bilang, “Abin, ini”. Kata ‘jatuh’ sering saya ucapkan kalau Abin sudah mulai naik-naik meja-kursi atau kalau ada barang yang dia jatuhkan, “ah, jatuh deh”. Lucunya, Abin mengucapkan kata ‘jatuh’ dengan imbuhan ‘a’ di depannya, jadi “a.. jatuh,” sambil menunjuk barang yang jatuh. hehe..
Tips Mengajari balita Bicara
Hanya satu tips-nya untuk mengajari balita bicara, “Ajak bicara sesering mungkin dan dalam kegiatan apapun”. Ga mungkin balita bisa bicara dengan sendirinya. Otaknya seperti spon kering, informasi yang dia terima seperti air. Maka spon menyerap air sebanyak mungkin. Tapi satu hal yang penting, karena sedang masa ‘haus air’ ini, sebisa mungkin jangan diperdengarkan kata-kata yang tidak pantas untuk seusianya. Maklum, kadang kita lupa kalau punya anak balita, jadi bicara suka melantur. Hebatnya, balita justru cepat sekali meniru kata-kata yang agak ‘nyeleneh’, hehe.. ebook bahasa isyarat bayi




Tahapan bicara sesuai usia
Ini berdasarkan pengalaman Abin ya..
12 – 14 bulan: sudah bisa berkomunikasi dengan mengerti beberapa kata atau perintah, tapi belum bisa mengucapkan kata sesuai keinginannya.
contohnya, “ambil bolanya, Bin.” maka Abin ngambil bola, tapi nggak bisa mengucap ‘bola’, paling hanya suara, “uh.. uh” sambil menunjuk ‘bola’.
15 – 17 bulan: bisa menirukan kata secara spontan, tapi kadang tidak bisa diulang saat diminta. bisa juga mengucapkan kata, tapi belum bisa ebook bahasa isyarat bayi menempatkan kata itu sesuai maksudnya.
contohnya, disuruh mengucap “anak-anak”, Abin berucap, “anak-anak” (jelas). Besoknya diminta lagi, nggak bisa. Atau kata ‘num’ untuk ‘minum’, tapi dipakai untuk beberapa maksud. Mau kue ‘num’, mau makan ‘num’, mau gendong ‘num’.
18 – 19 bulan: lidahnya sudah lancar menirukan banyak kata dan sesuai dengan fungsinya. setiap hari pasti ada saja beberapa kata baru dan setiap ebook bahasa isyarat bayi kata yang bisa balita ucapkan sesuai dengan fungsinya, beri dia penghargaan. bisa dengan pujian, tepuk tangan atau cium dan peluk. Biar dia semangat untuk bicara. Jangan sampai diejek, ditertawakan karena memang suaranya yang lucu atau sampai diabaikan. Nanti dia ilfil, malah nggak mau ngomong. Kan repot :P
Semoga tulisan berbagi pengalaman ini bermanfaat ya, bu.. ebook bahasa isyarat bayi
Tetap semangat! :D
Bahasa Isyarat Bayi
Dapatkan bermacam manfaat buat Anda dan si kecil dengan mengajarkannya bahasa isyarat.
Masih ingatkah Anda adegan Robert De Niro yang berperan sebagai kakek dalam film komedi Hollywood Meet the Fockers? Dalam salah satu adegan ia mengajarkan cucunya berkomunikasi dengan bahasa isyarat bayi. Sambil menggerakkan jari dan tubuhnya, ia berbicara.
Inilah gambaran umum yang terjadi di negara-negara maju. Semua orang sedang demam bahasa isyarat bayi yang diteliti dan dikembangkan penelilti dan psikolog Linda Acredolo lebih dari 20 tahun silam.
Bayi normal
Pasti Anda menduga bahasa isyarat bayi yang dibicarakan ini untuk anak-anak yang memiliki masalah pendengaran dan bicara. Sama sekali bukan! Linda Acredolo dan rekannya Susan Goodwyn yang pertama kali meneliti dan mengembangkan bahasa isyarat untuk bayi dan balita normal.
Melalui buku Baby Sign: How To Talk With Your Baby Before Your Baby Can Talk, Acredolo dan Goodwyn mengungkapkan manfaatnya membekali si kecil dengan keterampilan berkomunikasi secara verbal plus isyarat. Anda dapat mengajarkan anak Anda berbahasa isyarat di usia berapa pun, tentu saat ia di masa praverbal (belum mampu berkomunikasi secara verbal).
Pada umumnya balita mulai berkomunikasi secara verbal antara usia 12 hingga 15 bulan. Di usia sebelumnya, bayi belum dapat mengartikulasikan kebutuhan dan keinginan secara verbal. Tetapi, menurut para ahli, pemahaman dan daya tangkap anak-anak itu terhadap bahasa jauh melebihi yang kita duga selama ini.
“Berbahasa isyarat memfasilitasi proses belajar bicara. Berkomunikasi dengan cara ini memotivasi bayi berbicara,” jelas Acredolo yang mendirikan Baby Sign Institute. Penjelasannya sekaligus menepis anggapan bahwa dengan mengajarkan bahasa isyarat, bayi dan balita jadi enggan belajar bahasa verbal.





“Bahasa isyarat membantu balita yang masih belum mampu berbicara dipahami orang-orang sekeliling,” jelas Lora Heller, seorang ahli dari lembaga serupa yang lain, Baby Finger. Berdasarkan pengalaman dan penelitian di lembaganya, anak-anak yang belajar bahasa isyarat sejak bayi justru lebih termotivasi berbicara di masa verbalnya.
“Menggunakan bahasa verbal, anak-anak di masa belajar bicara biasanya baru bisa menyebut “ba” yang mengacu pada “bola”, “buku” atau benda lain berawalan konsonan “b”. Dengan bahasa isyarat, anak-anak secara dini dapat menyatakan secara detil, “Aku mau buku itu”. Jadi, orang tua dapat mengurangi perasaan frustrasi ketika harus menebak-nebak arti tangisan bayi mereka,” lanjut Heller.
Bahasa isyarat bayi melibatkan unsur gesture (gerak tubuh), mimik dan bahasa verbal. Di Amerika Serikat telah terbit kamus lengkap bahasa standar isyarat bayi yang berbasis bahasa Inggris-Amerika. Selain itu juga ada kamus online yang bisa diakses secara gratis melalui internet.
Beda bahasa, tentu beda pula bahasa isyaratnya. Jadi, kalau Anda hendak mengajarkan bahasa tanda dengan basis bahasa Indonesia, tak harus mengikuti kamus standar Amerika.
Meningkatkan IQ
Benarkah ketertarikan orang tua masa kini mengajarkan bahasa isyarat semata-mata untuk mengurangi ketegangan dan perasaan putus asa saat hendak memenuhi kebutuhan atau keinginan bayi mereka yang belum bisa bicara?
“Pengalaman keluarga yang menerapkan bahasa isyarat dengan bayinya, menunjukkan betapa kehidupan mereka jadi lebih mudah dan bebas stres. Si bayi dapat mengekspresikan dan mengartikulasikan secara spesifik keinginan dan kebutuhannya. Orang tua jadi mudah memahami dan mengenali kebutuhan si kecil,” urai Linda.



Tentu saja ini baik untuk perkembangan emosi anak, di samping perkembangan bahasa dan sosialisasinya. Penelitian lain bahkan juga menunjukkan adanya perbedaan signifikan pada bayi yang diajarkan bahasa isyarat dalam hal tingkat inteligensia.
Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Universitas California, terhadap bayi-bayi yang menggunakan gestur simbolis dalam berkomunikasi dengan orang tuanya memperlihatkan adanya lompatan besar dalam kemampuan bicara. Acredolo dan Goodwyn yang memimpin penelitian tersebut menemukan bahwa bayi-bayi yang berbahasa isyarat memiliki skor tes kecerdasan lebih tinggi, memahami lebih banyak kosa kata, menguasai kosa kata dalam jumlah besar dan mampu berpastisipasi dalam permainan kompleks dibandingkan bayi-bayi pada umumnya.
“Saya tidak dapat melukiskan rasa takjub saat menemukan anak saya mengungkapkan minta disusui sebelum saya beri ASI. Juga ketika di usia 15 bulan, dengan bahasa verbal terbatas plus bahasa isyarat, ia mengungkapkan air mandinya terlalu panas,” ungkap seorang ibu yang mengajarkan bahasa isyarat pada bayinya.
Ini memang sebuah cara menarik meningkatkan kedekatan emosi Anda dan si kecil serta keterampilannya berkomunikasi. Mau coba? Sebaiknya Anda baca teori lengkapnya dahulu, buat kamus tersendiri dan berkomunikasilah.

Mendidik Anak Nakal
Mendengar istilah anak nakal mungkin tidak semua orang akan berpikir negatif. Ada orang yang justru berpandangan bahwa anak nakal adalah anak yang kreatif dan lincah. Namun menurut psikologi anak, anak nakal adalah anak yang memiliki gangguan tingkah laku atau penyimpangan yang bisa merugikan diri sendiri maupun orang lain.
Seorang anak mengalami perubahan perilaku tentunya mendapat pengaruh dari lingkungan tempat ia berada. Untuk itu mendidik anak khususnya anak nakal juga harus dimulai dari lingkungan terkecil tempat ia berada yaitu keluarga.
Jika anak anda belum sampai ke tahap tersebut, sebaiknya  anda mulai mendidik anak dengan menerapkan aturan-aturan ringan di rumah untuk menunjang disiplin anak. Misalnya memberikan tugas-tugas ringan sesuai kemampuannya, akan mendidik anak untuk bertanggung jawab. menanamkan kebiasaan membuang sampah pada tempatnya dan membereskan sendiri mainannya juga akan mendidik anak untuk bertanggung jawab.
Anda juga harus memperhatikan kesehariannya, ada baiknya anda juga mengatur waktu belajar anak sejak kecil tanpa harus mendidik anak dengan keras. Terbiasa dengan waktu belajar, akan sangat baik untuk kecerdasan anak. hal ini akan mendidik anak untuk sadar akan kewajibannya dan tidak terlalu sering berada di luar rumah untuk melakukan hal-hal yang tidak jelas.
Selain hal di atas, anda juga harus memperhatikan waktu tidur mereka. Biasakanlah agar anak anda tidak begadang dan tidur tepat waktu. Selain baik bagi kesehatan, anak anda juga akan terhindar dari pengaruh buruk yang mungkin saja datang dari tayangan televise pada malam hari.
Berbagai peraturan di rumah seperti di atas akan mendidik anak untuk hidup teratur dan disiplin sehingga terhindar dari perilaku yang menyimpang yang menyebabkan mereka dicap nakal.




Namun jika anak anda sudah cenderung nakal, cobalah metode mendidik anak dengan cara dekati dia sebagai teman, tidak sebagai orang tua yang mungkin bagi mereka hanya terkesan mengatur hidup mereka. Berikanlah mereka banyak kesempatan untuk berbicara dan menyampaikan pendapatnya tentang banyak hal.
Hal ini juga bisa mendidik anak bersikap terbuka terhadap orang tuanya. Sebaliknya jika mereka melakukan kesalahan, jangan gunakan cara keras namun nasihatilah mereka agar mereka menemukan kenyamanan dan mau mendengarkan anda.

Mengajarkan disiplin pada balita
Bila ditanya, pasti semua orang tua ingin memiliki buah hati yang pintar dalam segala hal, tanpa terkecuali dalam hal disiplin, namun banyak dari orang tua memiliki masalah dalam mendidik disiplin anak mereka.
Entah itu disiplin terhadap waktu belajar anak, peraturan dirumah, maupun disiplin anak dalam hal yang paling sederhana, salah satunya adalah disiplin terhadap waktu tidur.
Dalam mendidik anak untuk disiplin, hal yang musti di perhatikan adalah cara penyampaiannya yang harus benar, banyak diantara orang tua mendidik anak mereka dengan metode mendidik anak yang ketinggalan jaman, contohnya, dalam memberikan penjelasan terhadap pentingnya tidur siang, orang tua biasanya akan memberikan hukuman terhadap anak-anak mereka yang tidak mau tidur siang, dan banyak lagi contoh lainnya.
Berikut ada beberapa tips mendidik anak untuk disiplin dan juga membantu meningkatkan kecerdasan anak pertama berikanlah penjelasan kepada anak anda terhadap hal-hal yang boleh dilakukan oleh si-anak dan hal-hal yang tidak boleh dilakukan, hal ini di maksudkan agar si-anak mulai belajar tentang aturan, kalau si-anak sudah bisa memahaminya, ini adalah permulaan yang bagus.
Selanjutnya dalam mendidik anak kita sebagai orang tua harus memberikan contoh-contoh yang baik di depan anak-anak, hal ini dimaksudkan agar si-anak bisa mencontohnya, karena bagaimanapun juga anak adalah “mesin fotocopy” yang paling sempurna, setelah itu hal lain yang tidak kalah pentingnya dalam mendidik anak adalah memberikan reward atau hadiah apabila si-anak telah berhasil menaati semua aturan yang kita berikan, dan juga memberikan punish atau hukuman apabila si-anak masih belum bisa menaati aturan yang kita buat.
Dalam hal ini hukuman yang dimaksud bukan hukuman fisik maupun verbal yang negative, hukuman yang dimaksud adalah hukuman yang mendidik anak, seperti misalnya kalau si-anak suka main video game, jangan ijinkannya bermain kalau ia tidak mau menaati aturan yang kita buat, hukuman disini di harapkan si-anak mendapat efek jera terhadap kesalahan yang ia perbuat, dan juga hal ini membantu mendidik anak tentang tanggung jawab sejak dini.
Itulah tips untuk mengajarkan anak untuk disiplin, semoga berhasil

Mengatasi Anak Hiperaktif
Anak hiperaktif dimasukkan ke dalam kategori anak-anak yang mengidap ADHD atau  Attention Deficit Hyperactivity Disorder. Perlu diketahui, anak hiperaktif memang selalu bergerak dan terkesan nakal. Keinginan mereka harus dipenuhi sesegera mungkin dan tidak jarang anak hiperaktif akan melakukan sesuatu secara tiba-tiba tanpa dipikir terlebih dahulu. Gangguan ini umumnya terjadi pada anak-anak yang berusia 7 tahun ke bawah, dan tentunya untuk mengatasi anak hiperaktif ini membutuhkan kesabaran yang besar serta perhatian khususnya dari orang tua anak yang bersangkutan.
Ada banyak cara mendidik anak hiperaktif. Misalnya saja dengan menerapkan disiplin anak tanpa harus menghukumnya secara berlebihan. Disiplin anak ini bisa dimulai dengan mengadakan perjanjian-perjanjian kecil antara orang tua dan anak, supaya anak hiperaktif lebih mengerti apa yang baik dan benar dengan cara yang tidak menyinggung mereka.
Anak hiperaktif pada umumnya memiliki kecerdasan yang mengagumkan namun hal ini sering tidak disadari oleh para orang tua karena kekhawatiran mereka. Jadi kecerdasan anak juga harus diperhatikan, dan lebih baik diarahkan ke hal-hal yang positif seperti hobi dan kegemarannya sehingga anak hiperaktif bisa menyalurkan keaktifan dan tenaga mereka pada hal yang tepat.
Yang terpenting harus dilakukan orang tua adalah tetap menjaga komunikasi dengan si anak dan memberikan kasih sayang lebih serta perhatian akan segala tingkah lakunya.
Selain itu, faktor makanan ternyata berpengaruh terhadap perilaku anak hiperaktif. Anak-anak umumnya menyukai makanan ringan dan manis. Makanan-makanan tersebut biasanya mengandung zat penambah rasa, pewarna, dan pemanis buatan yang bisa mendorong aktifnya hormon yang menyebabkan  kegelisahan pada anak.
Khusus bagi anak hiperaktif, sebaiknya dijauhi dari makanan-makanan yang mengandung zat-zat tersebut. Akan sangat membantu jika konsumsi anak hiperaktif lebih ditujukan pada makanan yang mengandung kalsium dan magnesium seperti sayuran dan kacang-kacangan karena terbukti makanan-makanan tersebut bisa membuat anak lebih tenang.
Jika anda adalah orang tua yang mengalami permasalahan ini, janganlah terlalu cemas dan panik. Akan lebih baik jika anda berkonsultasi pada dokter dan menerapkan beberapa cara di atas.
Mengatasi Ngompol: Beri Dukungan Moril dan Contoh yang Baik
Ngompol adalah kebiasaan buruk yang biasanya terjadi pada anak anda dan kadang membuat anda kerepotan mengatasinya.
Hal ini bisa dicegah dengan mengajar anak dengan cara yang baik. Dengan cara yang baik, diharapkan anda akan mampu mengatasi ngompol sang anak tanpa menimbulkan sifat yang rendah diri pada mereka.
Untuk membantu anda dalam mengatasi masalah ini, artikel ini akan menjelaskan cara-cara yang baik untuk mengatasi masalah ini sehingga anda akan lebih mudah untuk melakukannya dan anak anda termotivasi untuk berhenti mengompol.
Cara mengatasi ngompol yang pertama adalah dengan membiasakan pipis sebelum tidur. Dengan cara ini, anak anda akan terbiasa untuk melakukan hal yang baik sehingga dia akan mampu untuk mengurangi kebiasaan ngompolnya yang kadang membuat anda repot.
Kebiasaan buruk ini bisa diatasi apabila anda mau untuk memberikan dukungan moril pada sang anak. Dukungan moril yang bisa anda lakukan adalah dengan tidak menyalahkan dia dengan kebiasaan ini.




Anda harusnya bisa memberinya motivasi yang baik agar dia punya kemauan dan usaha keras untuk berhenti dari kebiasaan ini.
Memberikan obat herbal adalah cara kedua yang bisa anda lakukan untuk mengatasi ngompol anak anda. Ramuan herbal ini bisa dibuat tanpa mudah sehingga anda tak perlu membawanya ke dokter.
Pemberian obat dari dokter terus-menerus juga tidak akan baik untuk kesehatannya. Selain itu, hal ini juga bisa menyebabkan ketergantungan yang akan berpengaruh pada kesehatannya.
Selain herbal, anda juga bisa memberikan pujian jika anak anda tidak ngompol. Untuk mengatasi ngompol, anda bisa menjelaskan kalau hal ini bukanlah kesalahan merek.
Selain itu, anda juga bisa membiasakan untuk memintanya bilang dulu sebelum dia mau kencing. Dengan hal ini, kebiasaan ngompol akan berkurang dan dia tidak akan merasa rendah diri dengan kebiasaan buruk yang dia hadapi saat ini.
Jika anak anda suka sekali minum, cobalah untuk mengurangi kebiasaan minum di malam hari. Dengan hal ini, kemungkinan dia untuk pipis akan kecil sehingga dia tidak akan ngompol.
Mendidik dengan Cerita Anak
Tidak banyak orang tua yang tahu bahwa cerita anak adalah salah satu media untuk mendidik anak yang paling efektif, terutama bagi anak yang dianugrahi otak cerdas.
Semenjak dahulu kala, cerita anak digunakan oleh nenek moyang sebagai media untuk menyampaikan pesan moral atau pesan kebajikan.
Itulah sebabnya masyarakat mengenal cerita rakyat, yang diceritakan dari mulut ke mulut oleh orang-orang tua pada anak kecil.
Di masa modern pun, cerita sejenis itu, yang kemudian dinamai cerita anak, banyak ditulis dalam bentuk buku atau komik oleh pendongeng atau penulis cerita anak.
Namun, tidak semua cerita anak dapat dijadikan media untuk mendidik anak. Berikut ini adalah beberapa kriteria cerita anak yang baik, sebagai panduan bagi para orang tua agar mereka dapat memilih dan memilah mana cerita anak yang baik, dan mana yang tidak.
Pertama, cerita anak yang dapat mendidik adalah cerita yang alur ceritanya sederhana dan tidak berbelit-belit. Hal ini dimaksudkan agar anak kecil terlatih untuk berpikir sederhana dan tidak berprasangka yang macam-macam; mengingat usia mereka terlalu dini untuk berprasangka.
Kedua, cerita anak yang mendidik haruslah diluar konteks percintaan antar orang dewasa, laki-laki dan perempuan. Faktanya adalah, banyak cerita yang diklaim sebagai cerita anak, tapi menghadirkan kisah asmara antara anak laki-laki dan perempuan.
Orang tua dan pendidik yang baik harus menghindari membeli cerita-cerita semacam ini. Ketiga, cerita anak harus mengandung nilai-nilai moral yang dapat diterapkan dalam kehidupan bermasyarakat.
Nilai nilai moral atau kebajikan, seperti kejujuran, kerja sama (dalam konteks yang baik), ketulusan, dan lain-lain adalah syarat utama dari sebuah cerita anak.
Apabila seorang orang tua memberi bacaan cerita anak yang memenuhi criteria seperti di atas, dia dapat dikatakan telah merawat anak dengan baik.
Pada dasarnya, memberikan mereka bacaan anak yang baik dan tepat, dengan pesan moral yang juga baik adalah salah satu usaha untuk menyayangi anak. Maka dari itu, para orang tua yang menyebut dirinya orang tua yang baik, harus memberikan bacaan seperti tersebut pada anak mereka.
Mainan Sebagai Sarana Penyembuhan Pasca Kekerasan Pada Anak
Salah satu media penyembuhan pasca kekerasan pada anak yang dilakukan oleh orang tua, maupun orang lain adalah mainan anak.
Beberapa ahli kejiwaan dan kesehatan anak mengemukakan bahwa mainan anak memilik beberapa fungsi penting, yaitu melatih syaraf motorik dan mengembangkan jiwa sosialisasi anak.
Kedua fungsi penting inilah yang merupakan dasar teori bahwa mainan anak merupakan obat yang cukup mujarab bagi seorang anak yang mengalami kekerasan atau kejahatan pada anak.
Namun, bagaimana memilih mainan yang tepat bagi mereka?
Syarat pertama dan utama bagi mainan anak yang layak untuk proses penyembuhan korban kekerasan pada anak adalah harus terbuat dari bahan yang aman.
Beberapa mainan anak yang dijual di lapangan terbukti mengandung zat-zat yang berbahaya dan tidak ramah lingkungan, seperti timah, merkuri, atau bahkan arsenik.
Maka dari itu, member mainan yang terbuat dari bahan yang aman bagi mereka sangatlah penting.
Syarat kedua dari mainan anak yang dapat membantu proses penyembuhan anak adalah mainan yang membantu mereka bersosialisasi dengan lingkungannya, seperti beanbag dan bola tangkap.





Syarat ketiga adalah mainan tersebut juga harus dapat melatih syaraf motorik anak. Selain mainan, tempat bermain yang layak dan aman juga menjadi faktor yang cukup penting dalam proses penyembuhan anak korban kekerasan pada anak.
Tempat yang layak adalah tempat yang memili fasilitas memadai dan lengkap, sedangkan tempat yang aman ada;ah tempat yang memungkinkan orang tua atau pengasuh mengawasi anak.
Maka, jika anda mengenal seorang anak yang mengalami kekerasan pada anak, atau mungkin anak anda sendiri yang mengalaminya, anda harus segera menagmbil tindakan penyembuhan.
Salah satu cara adalah dengan memberikan mainan anak yang tepat, dan mencari tempat bermain yang layak dan aman, seperti yang dikemukakan diatas.
Selama proses penyembuhan berlangsung, anda juga harus memperhatikan perkembangan anak tersebut, agar kejadian mengerikan tersebut tidak berulang dan agar dia terhindar dari trauma.
Dan juga, jangan melalaikan kesehatan anak tersebut dengan memberikan nutrisi dan makanan yang bergizi, karena dasar kesehatan jiwa adalah kesehatan fisik dan jasmani.

Mengawasi Pertumbuhan Sosial dan Psikologi Anak
Sebagai orang tua yang baik, anda harus tau cara-cara yang baik dan tepat dalam mendidik anak.

Namun, jika anda belum mengetahui bagaiman cara mendidik dan merawat anak, terutama pertumbuhan sosial dan psikologi anak, dengan baik, maka anda harus membaca artikel ini.
Artikel ini akan menjabarkan pada anda hal-hal apa saja yang dapat mempengaruhi pertumbuhan sosial dan psikologi anak.
Tapi, mengapa pertumbuhan sosial penting? Karena pertumbuhan sosial menentukan bagaimana mereka hidup di tengah masyarakat, dan bagaimana dia memperlakukan mereka.
Lalu psikologi anak? Juga penting, karena berpengaruh kuat terhadap sifat dasar anak. maka, demi pertumbuhan anak yang baik dan benar, anda harus memperhatikan kedua faktor penting tersebut.
Hal pertama adalah bahwa peran ayah paling menentukan dalam membentuk pertumbuhan dan kemampuan sosial mereka.
Sebagai ilustrasi, coba perhatikan seorang anak yang tumbuh dengan ayahnya, dan anak yang tidak memiliki ayah. Anak yang tidak memiliki ayah cenderung tidak percaya diri, dan keadaan emosionalnya tidak sebaik anak yang memiliki ayah.
Kesimpulannya, dalm pertumbuhan seorang anak, peran ayah sangatlah penting; maka, apabila anda adalah ayah yang baik, maka anda harus secara langsung turun tangan untuk mengawasi dan membentuk kemampuan sosial mereka.
Apabila anda ingin menambah atau membentuk kecerdasan anak, ataupun ingin memperhalus perasaan mereka, maka cara yang mungkin akan efektif adalah musik klasik.
Sebenarnya metode memperdengarkan musik klasik disarankan untuk dilakukan pada masa kehamilan, karena musik jenis ini dapat menstimulasi perkembangan otak mereka.




Namun, apabila orang tua baru melakukan metode ini setelah bayi lahir atau saat mereka beranjak dewasa, dampaknya juga akan terasa – walaupun tidak sama memuaskan jika dilakukan saat masa kehamilan.
Sebagai informasi tambahan, anda dapat menemukan jenis musik klasik di toko musik di kota anda, ataupun di toko musik online. Bahkan, apabila anda mencari di toko online, anda dapat mengunduh musik-musik klasik yang tersebut dengan gratis.
Mengetahui dan mengaplikasikan cara-cara mengoptimalkan perkembangan anak, termasuk kemampuan sosial dan psikologi anak tidak akan berhasil tanpa kerja sama yang baik antara ibu dan ayah.
Oleh sebab itu, jika anda yakin anda adalah orang tua yang baik bagi anak anda, maka anda juga harus menjaga hubungan yang baik dengan pasangan hidup anda.

No comments:

Post a Comment

komentar