Sunday 23 October 2011

CIRI-CIRI BENTUK PASAR


Pasar Oligopsoni
By: Julkhaidar Romadhon, S.TP

a. Beberapa Pengertian
Ada beberapa pengertian dari Pasar Oligopsoni diantaranya adalah sebagai berikut :
  •  Pasar Oligopsoni, adalah keadaan dimana dua atau lebih pelaku usaha menguasai penerimaan pasokan atau menjadi pembeli tunggal atas barang dan/atau jasa dalam suatu pasar komoditas.
  • Pasar Oligopsoni adalah bentuk pasar dimana barang yang dihasilkan oleh beberapa perusahaan dan banyak perusahaan yang bertindak sebagai konsumen.
  • Pasar Oligopsoni adalah kondisi pasar dimana terdapat beberapa pembeli, masing-masing pembeli memiliki peranan cukup besar untuk mempengaruhi harga. Atau dikatakan pasar yang dikuasai oleh beberapa pembeli.
  • Pasar Oligopsoni yaitu pasar yang terdapat beberapa pembeli tetapi penjualan banyak.
  • Pasar Oligopsoni adalah bentuk pasar yang dikuasai oleh dari dua orang pembeli dengan pebawaran dari sejumlah produsen/penjual. Setiap pembeli memiliki peran yang cukup besar untuk memengaruhi harga yang dibelinya.
  • Oligopsoni merupakan bentuk pemusatan pembeli dari pembeli-pembeli besar sampai pembeli-pembeli kecil.

b. Ciri-ciri pasar oligopsoni
Ada beberapa ciri-ciri khusus yang dimiliki oleh Pasar Oligopsoni, yaitu diantaranya :
1. terdapat beberapa pembeli
2. Pembeli bukan konsumen tetapi pedagang
3. Barang yang dijual merupakan bahan mentah
4. Harga cenderung stabil
c. Kebaikan dan keburukan pasar oligopsoni

1. Kebaikan :
a) Penjual lebih beruntung karena bisa pindah ke pembeli lain
b) Pembeli tidak bisa seenaknya menekan penjual

2. Keburukan :
a) Bisa berkembang menjadi pasar monopsoni bila antar pembeli kerja sama
b) Kualitas barang kurang terpelihara

d. Contoh- contohnya :
Ada beberapa contoh Pasar Oligopsoni, diantaranya sebagai berikut:
a) Telkom
b) Indosat
c) Mobile-8
d) Eexcelcomindo adalah beberapa perusahaan pembeli infrastruktus telekomunikasi seluler
e) Para pemeras susu disuatu desa yang hanya terdapat beberapa pembeli. Karena sedikitnya jumlah pembeli, sehingga harga dapat dikendalikan oleh si pembeli.
f) Pasar tembakau
g) Cengkeh
h) Pabrik rokok

Pasar Komoditas

a. Pengertian :

Pasar komoditas sering diartikan sebagai interaksi antara permintaan dan penawaran terhadap barang dan jasa. Dalam perekonomian tertutup permintaan utamanya berasal dari sector rumah tangga dan pemerintah. Permintaan umumnya merupakan permintaan akan barang dan jasa akhir. Penawaran barang dan jasa berasal dari sector perusahaan.

b. Beberapa komoditas yang diperjual-belikan :

Beberapa komoditas lain yang umumnya diperjual-belikan di pasar barang biasanya memiliki standar tertentu antara lain:
a) Barang-barang hasil produksi dan industri
b) Hasil pertambangan
c) Pertanian
d) Perkebunan
Contoh-contoh dari komuditas-komuditas tersebut adalah kopi, gula,


jagung, cengkeh, kedelai, emas, tembaga, kapas, lada, gandum, dan minyak kelapa sawit mentah.

c. Fungsi Pasar Komoditas :

Ada beberapa fungsi dari Pasar Komoditas, diantaranya adalah sebagai berikut:

a) Sebagai tempat atau sarana untuk memperoleh informasi tentang beberapa jenis barang yang diperdagangkan di pasar dunia
b) Sebagai tempat untuk mengadakan transaksi berbagai komoditas yang sedang laku dipasaran dunia.

c) Sebagai tempat atau sarana untuk memantau dan mengatur perdagangan komoditas.



d. Manfaat Pasar Komoditas :

Pasar Komoditas memiliki manfaat-manfaat, diantaranya adalah sebagai berikut:
a) Bagi penjual atau produsen, pasar barang dapat mempermudah pemasaran atau penjualannya.
b) Bagi pembeli atau konsumen, pasar barang dapat mempermudah konsumen dalam mendapatkan barang yang diinginkan dengan kualitas terjamin.
c) Bagi pemerintah, pembentukan pasar barang dapat memberikan tambahan devisa. Dengan devisa akan memudahkan pemerintah untuk melakukan berbagai transaksi internasional yang dapat meningkatkan pendapatan nasional.

e. Pasar komoditas untuk ketahanan pangan dan energi :

Komoditas sumber daya yang paling diperebutkan dunia saat ini adalah pangan dan energi. Di kemudian hari, mungkin yang disebut negara adidaya bukan lagi suatu negara yang mengandalkan keperkasaaan militer, namun negara yang dapat menguasai komoditas pangan dan sumber daya energi dunia.
Kebutuhan dasar manusia atas makanan yakni atas protein dan karbohidrat. Khususnya pada tanaman pangan, protein terdapat pada misalnya Kedelai dan lainnya, sedangkan karbohidrat terdapat pada misalnya beras, jagung, ubi dan lainnya.

Sumber energi pada kategori energi terbarui (renewable energy) sebagian besar diekstrak dari komoditas tanaman, misalnya jarak pagar, kelapa sawit, jagung, ubi, tebu dan lainnya, yang produk akhirnya disebut biofuel (bio-ethanol dan bio-diesel).
Komoditas strategis yang masuk pada dua kategori ini yakni pangan dan energi sangat memengaruhi anggaran belanja negara, nilai tukar, inflasi, tingkat suku bunga, bisnis, dan politik. Beberapa jenis komoditas bahkan dapat dipakai untuk tujuan bahan pangan sekaligus bahan bakar. Itu antara lain ditemukan pada tebu untuk dijadikan gula dan bio-ethanol.

Pada skala nasional di sektor pangan, isu yang sedang menghangat adalah beras, terutama soal beras impor dan ketersediaan pupuk yang selama dua dekade tidak pernah tuntas.
Pada sektor energi masalahnya adalah harga BBM yang tinggi selangit, yang disebabkan krisis ketersediaan minyak mentah mineral dunia. Krisis di negara penghasil minyak Timur Tengah terutama Iran dapat memicu meroketnya harga minyak mentah sampai ke US$200 per barel dan diversifikasi bahan bakar dari minyak fosil ke sumber lain.

Pemerintah tampaknya telah mengantisipasi kondisi krisis tersebut jauh-jauh hari sebelum hal itu menjadi pembicaraan hangat. Sejumlah actions yang menjadi implementasi program ketahanan pangan dan energi mulai terdengar gaungnya.
Beberapa BUMN yang diberikan mandat oleh sederet perangkat hukum tampak mulai berlomba-lomba mencanangkan proyek percontohan. Sementara itu, beberapa pengusaha juga sudah mengambil ancang-ancang pengembangan usaha pada beberapa komoditas tersebut, baik di hulu maupun di hilir.
Pemerintah daerah pun tidak mau ketinggalan. Mereka mulai aktif ambil bagian dalam kegiatan yang menunjang pencapaian program ketahanan pangan dan energi. Misalnya pengalokasian lahan dan pengerahan serta koordinasi dengan petani dan rakyat setempat.

Beberapa persoalan klasik lantas mencuat seperti bagaimana pembiayaan

produksi perkebunan/pertanian? Bagaimana mendapatkan bibit, pupuk, dan herbisida? Bagaimana memasarkan produk komoditas yang dihasilkan? Siapa yang akan menjadi pembeli siaga (off-taker) kalau rakyat sudah menanam?

Cukup pasok
Dari sisi pengusaha yang berencana berinvestasi di pabrik pengolahan (refinery, pengeringan/penggilingan, pemrosesan) pertanyaannya adalah dari mana mendapatkan kepastian bahwa jika dia telah menginvestasikan dananya dan pabrik sudah selesai, bisa memperoleh pasok bahan baku yang cukup dari pihak perkebunan/pertanian?

Disinilah perlunya konsep integrasi ketahanan pangan dan energi ditingkat ekonomi makro yang market friendly dengan pendekatan praktis, pragmatis, mudah diaplikasi dan pas diadopsi (fit-in) dengan kegiatan ekonomi di tingkat mikro. Hal ini tak lain berupa kegiatan bisnis para pengusaha yang selama ini telah berjalan tanpa banyak mengubah cara berbisnis mereka.

Sebagai contoh, beras sebagai komoditas yang paling merakyat dan mudah dimengerti, meski dapat diterapkan pada komoditas lainnya yang masuk pada prioritas pada program ketahanan pangan dan energi.

Sedangkan pada konsep makro melibatkan beberapa isu penting, yaitu: pertama, pemberdayaan koperasi dan UKM, kedua, pengentasan kemiskinan, ketiga, pembiayaan perbankan dan pasar modal, keempat, pertanian dan perkebunan, kelima, perdagangan komoditasi, dan keenam, riset dan teknologi pertanian serta hasil pertanian.

Jika kita membagi proses produksi beras menjadi dua tahapan yakni tahap pra-panen dan pascapanen, maka pada tahap pra-panen yang paling cocok adalah memakai pola closed circuit economy. Misalnya pada corporate farming dengan memakai pola kemitraaan. Namun, pada tahap pascapanen yang paling tepat adalah pola open market economy.
Kenapa demikian? Pada corporate farming pola kemitraan, ada lembaga keuangan (bank dan NBFI) yang membiayai produksi, mulai dari biaya hidup petani, saprodi/saprotan, mekanisasi dan lainnya melalui perusahaan inti

(perusahaan pengeringan dan penggilingan gabah menjadi beras).
Kelompok tani atau KUD peserta program wajib menjual gabah kepada perusahaan inti pada harga tertentu, sehingga ada jaminan pembelian dan keuntungan bagi petani. Ini yang penulis maksud dengan closed circuit economy.

Tahap pascapanen dimulai pada saat gabah tersebut dibawa/dijual kepada perusahaan ini untuk penyimpanan di silo atau langsung pengeringan dengan mesin pengering moderen. Kemudian ke penggilingan menjadi beras. Perusahaan inti kemudian memasarkan beras finished product lewat bursa/pasar beras melalui mekanisme lelang spot dan forward. Inilah kurang lebih ilustrasi dari open market economy.

Jadi, fungsi price discovery untuk beras di bursa/pasar beras fisik dilakukan oleh perusahaan inti pada satu sisi dan para pembeli/distributor di sisi lainnya. Jadi, harga yang terbentuk dapat digunakan sebagai acuan atau benchmark bagi petani padi untuk menanam padi dan menjual gabah.

Pola yang sama dapat diterapkan pada semua komoditas yang menjadi prioritas program ketahanan pangan dan energi dengan sedikit penyesuaian. Pembiayaan dapat berasal dari perbankan dan pasar modal. Perusahaan inti dapat berupa Bulog, PTPN, PLN, Pertamina, perusahan swasta dan lainnya. Pengguna produk bisa dari kalangan koperasi nelayan, pengusaha transporatasi, pembangkit tenaga listrik dan lainnya.

Peranan bursa/pasar komoditas sangat besar karena merupakan 'pintu masuk' segala aktivitas lain terkait dengan produksi, pemasaran, pembiayaan dan lindung nilai suatu komoditas. Misalnya pembiayaan resi gudang atas suatu komoditas oleh bank dan nonbank.

Bank membutuhkan eksistensi pasar fisik suatu komoditas yang dapat memberikan acuan harga marked-to-market nilai agunan dan kepastian eksekusi penjualan atas agunan, sehingga dapat menghitung risiko pembiayaan yang diberikan pada kliennya. Kemudian, perusahaan inti juga membutuhkan acuan harga dan kepastian menjual beras kepada pembeli dengan harga terbaik serta lindung nilai.

Setelah itu distributor/pedagang juga membutuhkan pasar untuk dapat membeli beras pada harga yang terbaik. Sekali lagi prinsip dan pola yang sama dapat diterapkan atas jenis komoditas lainnya.
Dalam pasar komoditi umumnya perdagangan yang terjadi bersifat spekulatif. Oleh sebab itulah dan beberapa alasan lainnya yang juga sama pentingnya, Akademi Fiqih OIC memutuskan bahwa selain jenis tempat perdagangan yang terbatas maka tidak diperbolehkan untuk berinvestasi di pasar komoditi.

Sedangkan untuk saham, baik itu memiliki atau membeli saham sebuah perusahaan dengan memertimbangkan bidang usaha apa yang dikerjakan oleh si perusahaan dan kontrak seperti apa yang diterapkan oleh perusahaan tersebut. Perusahaan-perusahaan yang garis besar usahanya diharamkan maka diharamkan pula untuk membeli dan memiliki sahamnya, ini termasuk saham dari bank konvensional, perusahaan asuransi, tembakau, minuman keras, kasino, babi, militer dll.

Bagi perusahaan yang garis besar usahanya halal, maka kita perlu memilih perusahaan yang melanggar syariat paling sedikit dalam hal kontrak dan transaksi terutama yang berkaitan dengan transaksi bunga, pinjaman, alkohol dan lain-lain. Juga berkaitan dengan pinjaman berbasis bunga dan menggunakan aset untuk menghasilkan bunga.
Pasar Persaingan Sempurna dan Tidak Sempurna

Suatu pasar disebut bersaing sempurna jika terdapat banyak penjual dan pembeli sehingga tidak ada satu pun dari mereka dapat mempengaruhi harga yang berlaku; barang dan jasa yang dijual di pasar adalah homogen; terdapat mobilitas sumber daya yang sempurna; setiap produsen maupun konsumen mempunyai kebebasan untuk keluar-masuk pasar; setiap produsen maupun konsumen mempunyai informasi yang sempurna tentang keadaan pasar meliputi perubahan harga, kuantitas dan kualitas barang dan informasi lainnya; tidak ada biaya atau manfaat eksternal berhubungan dengan barang dan jasa yang dijual di pasar.
Perusahaan-perusahaan dalam pasar persaingan sempurna bersifat “penerima harga” (price taker).
Kurva permintaan yang dihadapi sebuah perusahaan dalam pasar persaingan sempurna merupakan sebuah garis horizontal pada tingkat harga yang berlaku di pasar.
Kuantitas output ditentukan berdasarkan harga pasar dan tujuan memaksimumkan laba, yaitu pada saat MR = MC.
Dalam jangka waktu yang sangat pendek, kurva penawaran pasar berbentuk garis vertikal sehingga harga ditentukan oleh permintaan pasar. Dalam jangka panjang, harga dapat naik, tetap atau turun tergantung pada perubahan permintaan komoditi yang bersangkutan dan faktor-faktor yang mempengaruhinya.

Pasar Persaingan Tidak Sempurna
Pasar persaingan tidak sempurna adalah pasar atau industri yang terdiri dari produsen-produsen yang mempunyai kekuatan pasar atau mampu mengendalikan harga output di pasar.
Terdapat tiga model umum di pasar persaingan tidak sempurna, yaitu pasar monopoli, pasar persaingan monopolistik dan oligopoli.
Pasar monopoli merupakan industri yang terdiri dari satu perusahaan di mana terdapat hambatan bagi perusahaan-perusahaan baru untuk memasuki pasar. Beberapa hambatan masuk berupa waralaba pemerintah, paten, skala ekonomi dan keunggulan biaya lain, kepemilikan atas faktor produksi yang langka.
Persaingan monopolistik merupakan industri yang memiliki banyak produsen di mana perusahaan pesaing bebas memasuki industri dan perusahaan-perusahaan mendiferensiasikan produk mereka. Diferensiasi produk dimaksudkan untuk memenuhi keinginan konsumen, membangun reputasi atas produk yang dihasilkan dan memberikan pelayanan yang baik. Selain kelebihan berupa adanya keanekaragaman produk, efisiensi dan informasi tentang produk, diferensiasi produk juga mempunyai kelemahan yaitu adanya pemborosan, harga produk yang lebih mahal, kesalahan informasi dan kejenuhan masyarakat terhadap tayangan iklan.
Oligopoli adalah industri dengan sejumlah kecil perusahaan yang masing-masing cukup mampu untuk mempengaruhi harga pasar dari output yang dihasilkannya. Selain memiliki banyak bentuk dalam pasar oligopoli terdapat juga empat model yang umum dikenal yaitu model kolusi, model Cournot, model kurva permintaan yang patah dan model kepemimpinan harga.
Perusahaan-perusahaan yang memiliki kekuatan pasar dihadapkan pada empat keputusan penting yaitu berapa output yang akan diproduksi, bagaimana memproduksinya, berapa input yang akan diminta di masing-masing pasar dan berapa harga output yang akan ditetapkan.
Keputusan harga dan output oleh perusahaan dalam pasar persaingan tidak sempurna berbeda-beda tergantung pada bentuk pasar di mana perusahaan berada dan tujuan dari perusahaan adalah memaksimalkan laba total.
Diskriminasi harga merupakan penetapan harga yang berbeda untuk pembeli barang yang sama atau penetapan harga di mana perbandingan antara harga dan biaya marjinal berbeda di antara para pembeli. Diskriminasi harga dibedakan menjadi tiga yaitu diskriminasi harga derajat ketiga, diskriminasi harga derajat kedua dan diskriminasi harga derajat pertama.


Published by Drs. Puji Suharjoko at 2:04 pm under Materi Ekonomi Klas X
Pasar diartikan tempat bertemunya penjual dan pembeli. Di pasar terjadi interaksi antara penjual dan pembeli yang intinya antara keduanya saling pengaruh mempengaruhi sampai terjadi kesepakatan tentang jumlah barang dan tingkat harga. Jumlah penjual dan jumlah pembeli juga akan mempengaruhi tingkat kekuatan mereka di pasar.Diantara sesama penjual terjadi persaingan agar barang yang mereka tawarkan lebih laku terjual dibandingkan dengan penjual lainnya, untuk itu mereka berusaha dengan berbagai macam cara misalnya dengan promosi, potongan harga dan trik-trik lainnya.
Pasar barang dapat dibedakan menjadi 2 macam :
Pasar Persaingan Sempurna
Pasar Persaingan Tidak Sempurna

Pasar Persaingan Sempurna
Ciri-ciri pasar persaingan sempurna :
a. Terdapat banyak pembeli dan banyak penjual
Tidak ada penjual atau pembeli yang mempunyai kekuatan sebagai price maker, sehingga harga yang terjadi akibat keseimbangan antara permintaan dan penawaran.
b. Barang yang diperjualbelikan sifatnya homogen (sejenis)
Barang yang diperjualbelikan merupakan barang substitusi bagi barang yang dijual oleh penjual lainnya, sehingga tidak terjadi ketergantungan kepada penjual tertentu, artinya pembeli bebas membeli kepada penjual manapun.
c. Penjual bebas memasuki atau meninggalkan pasar
Penjual bebas membuka atau menutup usahanya di pasar manapun, karena mereka umumnya bukan sebagai produsen utama.
d. Konsumen memiliki informasi tentang kondisi pasar
Penjual dan pembeli mengetahui informasi jumlah barang, kualitas barang, dan tingkat harga
e. Faktor produksi bebas bergerak
Tidak ada produsen yang menguasai faktor produksi, sehingga faktor produksi bebas dimiliki dan dikelola oleh masyarakat.
f. Tidak ada campur tangan pemerintah
Harga yang terjadi ditentukan oleh kekuatan permintaan dan penawaran, pemerintah tidak ikut campur dalam menentukan harga di pasar.
Kelebihan pasar persaingan sempurna
Tidak terjadi persaingan antar penjual
Konsumen bebas membeli ke penjual manapun
Produsen dalam jangka panjang memperoleh keuntungan yang maksimal
Produsen dapat melakukan efisiensi
Kelemahan pasar persaingan sempurna
Barang homogenmenyebabkan keterbatasan konsumen dalam memilih barang
Kemajuan iptek menyebabkan persaingan antar produsen
Dapat menimbulkan pasar gelap (blak market)

Pasar Persaingan Tidak Sempurna
Pasar persaingan tidak sempurna dapat dibedakan :
Pasar Monopoli
Pasar Oligopoli
Pasar Persaingan Monopolistik
Pasar Monopsoni
Pasar Duopsoni
Pasar Oligopsoni
Pasar Monopoli
Ciri-ciri pasar monopoli
Hanya ada satu penjual/produksen yang menjual barang
Tidak ada barang pengganti
Produsen/penjual sebagai penentu harga (price maker)
Ada hambatan bargi produsen/penjual memasuki pasar
Tidak memerlukan biaya promosi
Kelebihan pasar monopoli
Keuntungan besar bagi penjual/produsen
Efisiensi biaya produksi
Produsen menguasai faktor produksi
Tidak terjadi persaingan
Kelemahan pasar monopoli
Dapat memicu penyalahgunaan kekuatan pasar
Distribusi pendapatan tidak merata
Masyarakat tidak mempunyai pilihan lain
Macam-macam monopoli
Monopoli sumber daya alam, yaitu dimana sumber daya alam tertentu dikuasai oleh produsen tertentu, misalnya : PT. Freeport menguasai tambang tembaga di Papua
Monopoli ciptaan pemerintah, yaitu monopoli yang diberikan oleh pemerintah kepada perusahaan tertentu, misalnya : PT KAI
Monopoli alamiah, yaitu sebuah perusahaan mampu melayani seluruh kebutuhan masyarakat karena adanya daya dukung alam. Misalnya : Kurma dimonopoli oleh negara Arab
Pasar Oligopoli
Ciri-ciri pasar oligopoli :
Terdapat beberapa penjual/produsen
Barangnya homogen tetapi berbeda corak (diferensiasi)
Ada hambatan untuk memasuki pasar oligopoli
Untuk memperbanyak penjualan diperlukan biaya promosi yang tinggi
Kelebihan pasar oligopoli :
Karena terjadi persaingan, maka antar produsen akan berusaha memproduksi barang yang berkualitas
Kelemahan pasar oligopoli :
Tingkat harga cenderung lebih tinggi, karena dibebani biaya iklan
Pasar Monopolistik
Ciri-ciri pasar monopolistik :
Terdapat banyak penjual
Barangnya berfifat diferensiasi (sama tetapi mempunyai perbedaan)
Penjual dapat mempengaruhi harga tetapi tidak mutlak
Penjual bebas memasuki pasar monopolistik
Diperlukan biaya promosi
Kelebihan pasar monopolistik :
Terjadi persaingan sehingga memacu produsen/penjual lebih kreatif
Konsumen bebas memilih barang yang sejenis tetapi dengan berbagai model yang berbeda
Kelemahan pasar monopolistik ;
Diperlukan biaya promosi yang tinggi
Harga barang lebih tinggi
Persaingan antar produsen/penjual sangat ketat
Pasar Monopsoni
Adalah pasar dimana hanya dikuasai oleh satu perusahaan/lembaga sebagai pembeli dengan penawaran dari sejumlah produsen/penjual, sehingga pihak pembeli berkuasa menentukan harga. Biasanya perusahaan pemegang monopsoni adalah perusahaan pemegang monopoli.
Misalnya : PT KAI sebagai monopoli dibidang angkutan kereta api, tetapi dia juga sebagai monopsoni dari berbagai peralatan kereta api.
Pasar Oligopsoni
Adalah bentuk pasar yang dikuasai oleh beberapa perusahaan/lembaga sebagai pembeli. Misalnya : perusahaan penyedia jasa telekomunikasi adalah pembeli dari infratruktur telekomunikasi seluler
Pasar Duopsoni
Adalah pasar dimana hanya dikuasi oleh dua perusahaan/lembaga sebagai pembeli.
(Disarikan dari berbagai sumber)


2 comments:

  1. terima kasih. sangat bermanfaat dan memperkaya khazanah ilmu pengetahuan tentang dunia pasar dan persaingan usaha. trims ya..

    ReplyDelete
  2. terima kasih sangat bermanfaat dan menambah ilmu pengetahuan tentang dunia uasaha...

    ReplyDelete

komentar